- Leukemia limfoblastik akut
- Leukemia mieloblastik akut
- Leukemia limfositik kronis
- Leukemia mieloid kronis
Gejala leukemia antara lain pucat, lemah, anak rewel, nafsu makan menurun, demam tanpa sebab jelas, pembesaran hati, limfa, dan kelenjar getah bening, kejang sampai penurunan kesadaran, pendarahan kulit atau pendarahan spontan, nyeri tulang, sering kali ditandai dengan anak tidak mau berdiri dan berjalan dan lebih nyaman digendong, serta pembesaran buah zakar dengan konsistensi keras.
Pencegahan dan Pengobatan Leukemia pada Anak
Belum diketahui dengan jelas faktor risiko dan penyebab leukemia pada anak, tapi dapat diduga bahwa itu adalah interaksi dari genetik, zat kimia, virus, dan radiasi. Sebaiknya orang tua mengajarkan perilaku CERDIK pada anak sejak masa kanak-kanak agar terhindar dari berbagai kanker yang timbul di usia dewasa.
Perilaku CERDIK antara lain:
- Cek kesehatan secara berkala
- Enyahkan asap rokok dengan menghindari paparan asap rokok
- Rajin aktivitas fisik
- Diet sehat dan seimbang
- Istirahat cukup
- Kelola stres
Diagnosis leukemia pada anak sejak dini sangat penting dilakukan. Dalam banyak kasus, pengobatan dapat lebih berhasil jika tumor lebih kecil dan belum menyebar lebih banyak. Untuk itu, orang tua perlu mengetahui gejala umum awal munculnya leukemia pada anak.
Ketika konsultasi, dokter akan bertanya tentang riwayat dan gejala medis lalu memeriksa kondisi anak tersebut. Jika dicurigai bahwa kanker adalah penyebab kondisinya menurun, dokter akan merekomendasikan tes pencitraan (seperti rontgen), biopsi untuk mengetahui jenis sel kanker, ataupun serangkaian tes lain.
Menurut situs resmi Cancer, berikut ini perawatan leukemia pada anak yang direkomendasikan:
- Operasi
- Terapi radiasi
- Kemoterapi
Beberapa jenis kanker pada anak dapat diobati dengan kemoterapi berdosis tinggi dan diikuti dengan transplantasi sel induk. Ada pula jenis pengobatan yang lebih terbaru, seperti terapi obat dan imunoterapi.
Tak hanya itu, kanker pada masa kanak-kanak cenderung merespons pengobatan lebih baik. Tubuh anak-anak membuat kemungkinan pulih lebih tinggi ketimbang orang dewasa. Perawatan yang sangat intens, seperti kemoterapi, dapat membuat pengobatan kanker lebih efektif. Namun, ada pula kemungkinan efek samping jangka pendek dan panjangnya.