Bagi umat Islam di seluruh dunia, Ramadan merupakan bulan suci yang penuh ampunan dari Allah Swt. Di bulan suci ini, umat muslim akan menunaikan ibadah puasa Ramadan selama sebulan penuh atau 30 hari serta salat tarawih dan witir.
Pelaksanaan puasa Ramadan bagi umat Islam pun hukumnya fardu atau wajib terutama bagi orang dewasa. Namun, puasa Ramadan boleh tidak dikerjakan apabila orang itu sedang mengalami halangan seperti sakit, dalam perjalanan, sudah sangat tua dan rapuh, serta bagi perempuan yang hamil, menyusui, atau menstruasi.
Seseorang yang berhalangan menunaikan puasa Ramadan, wajib menggantinya di waktu lain atau membayar fidyah. Hal itu pun berlaku bagi orang yang sudah tidak mampu berpuasa seperti lansia atau orang yang memiliki penyakit parah.
Dalam surat Al Baqarah ayat 183, Allah Swt. berfirman bahwa “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Saat ini dalam kalender hijriah, bulan Maret sudah masuk bulan Syaban yang artinya satu bulan lagi menuju puasa Ramadan 1443 H. Berdasarkan perhitungan dengan metode hisab, organisasi Islam bernama Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Ramadan 1443 H atau awal puasa Ramadan 2022 jatuh pada 2 April 2022. Diperkirakan sebulan setelahnya, 1 Syawal 1443 H pun akan jatuh pada 2 Mei 2022.
Muhammadiyah menerapkan prediksi Kalender Islam Global 1443 H dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, sehingga mereka dapat menetapkan awal puasa Ramadan dan Idul Fitri yang akan jatuh pada 2 dan 3 Mei 2022. Pada penetapan itu, Muhammadiyah juga menggunakan cara hisab hakiki wujudul hilal yang dikerjakan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Bahkan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan awal puasa Ramadan 2022 atau 1 Ramadan 1443 H berdasarkan perhitungan hisab melalui Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022. Sementara, pihak Kementerian Agama RI (Kemenag) belum menetapkan kapan awal Ramadan 2022.
Penetapan yang dilakukan Kemenag baru akan dilaksanakan pada 30 Syaban 1443 H ketika Ruqyatul Hilal dilakukan di sejumlah titik di Indonesia. Sementara untuk ketetapan 1 Ramadhan 2022 dari pemerintah khususnya Kementerian Agama (Kemenag) saat ini belum ada. Untuk menetapkan awal puasa Ramadan, Kemenag pun akan menggunakan dua metode, yaitu hisab dan rukyatul hilal.
Metode tersebut dilakukan dengan perhitungan matematis dan astronomis serta pengamatan langsung terhadap penampakan bulan. Hasil dari pengamatan hilal di daerah-daerah di Indonesia itulah yang nantinya akan menjadi pembahasan saat sidang isbat penentuan puasa Ramadan 2022.
Jelang Ramadan, umat muslim pun harus segera melunasi utang puasa Ramadan di tahun-tahun sebelumnya. Puasa pengganti itu disebut juga sebagai puasa qada Ramadan. Sebab, puasa Ramadan wajib dikerjakan bagi umat Islam terutama dewasa atau sudah baligh.
Umat muslim pun wajib melakukan puasa qada atau membayar utang puasa sebanyak hari orang itu tidak menunaikan puasa. Dalam surat Al Baqarah ayat 184, Allah Swt. berfirman bahwa “(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain.
Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Namun, barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Itulah waktu awal puasa Ramadan 2022 menurut Muhammadiyah. Biasanya masyarakat Indonesia mengikuti ketentuan pemerintah yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama RI yang tidak jauh berbeda dari penetapan Muhammadiyah tersebut. Namun, sebaiknya masyarakat RI menunggu di akhir Syaban untuk mendapatkan konfirmasi akurat tentang awal puasa Ramadan 1443 H itu.
Wallahu ‘alam bishawab (Hanya Allah yang lebih mengetahui kebenaran yang sesungguhnya)