Inilah Puasa Sunah yang Patut Dilaksanakan untuk Dapatkan Pahala Besar

- Sabtu, 19 Maret 2022 | 15:30 WIB
Ilustrasi hidangan berbuka pada semua jenis puasa, termasuk puasa wajib
Ilustrasi hidangan berbuka pada semua jenis puasa, termasuk puasa wajib

Ibadah puasa dilakukan dengan menahan diri dari semua hal yang dapat membatalkannya, dimulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari atau waktu Magrib. Puasa pun berasal dari kata 'shaum' dalam bahasa Arab yang berarti menahan diri dari hal-hal yang membatalkannya, termasuk makan dan minum.

Seseorang yang menunaikan puasa diyakini lebih menjaga kejujuran dan menjauhkan diri dari segala keburukan. Sebab, puasa mengandung syarat dan rukun puasa tersendiri yang patut ditaati umat muslim agar hukum puasanya sah dan hanya diperuntukkan dan diketahui oleh Allah Swt.

Keutamaan puasa pun dapat dirasakan bagi mereka yang menunaikannya, seperti senantiasa berada dalam lindungan Allah Swt, hidupnya teratur dan terarah, terhindar dari segala keburukan dan godaan syetan. Puasa pun menjadi ibadah yang mendatangkan pahala, baik puasa wajib maupun puasa sunah, selain salat, sedekah, dan membaca Al Quran.

Selain menahan hawa nafsu, puasa pun berperan dalam melatih diri seseorang agar tidak terjebak dalam godaan syetan. Maka dari itu, Allah Swt. pun menyampaikan bahwa ibadah di bulan puasa akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Puasa juga diyakini akan mendapatkan ketakwaan sekaligus mendetoksifikasi racun dari tubuh.

Adapun empat jenis puasa yang perlu diketahui, yaitu puasa wajib, puasa sunah, puasa makruh, dan puasa haram.

Puasa Wajib

Dalam surat Al Baqarah ayat 183, umat muslim diwajibkan berpuasa sebagai berikut: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Sementara, kitab Al Fiqhul Islamy wa Adillatuhu oleh Wahbah Az Zuhaili menjabarkan bahwa ada empat jenis puasa wajib yang dapat dikerjakan umat muslim. Adapun jenis puasa wajib antara lain: puasa nazar, puasa kifarat, puasa Ramadan, serta puasa qada Ramadan.

 

 

 

Puasa yang Makruh

Puasa yang makruh termasuk perilaku yang dapat mengurangi kualitas puasa jika melakukannya, atau perkara yang dapat mengurangi pahala, dan bahkan membatalkan puasa. Contoh puasa yang makruh adalah puasa yang khusus dilakukan Jumat, puasa khusus Sabtu, serta puasa khusus Minggu.

 

Halaman:

Editor: Hisni Munafarifana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X