Temuan Baru Ilmuwan, Benarkah Manusia Adalah Keturunan Alien?

- Selasa, 3 Mei 2022 | 20:40 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

 

HARIANHALUAN.COM - Penelitian dari Institute of Low Temperature Science Hokkaido University, Jepang, menemukan teori baru yang menduga bahwa manusia bisa jadi adalah keturunan alien atau makhluk luar angkasa.

Yasuhiro Oba, profesor yang mengungkap teori baru ini, menyebut bahwa dugaan tersebut berasal dari temuan bahan kimia penyusun asam deoksiribonukleat (DNA) manusia pada asteroid yang menghantam Bumi miliaran tahun lalu.

"Kami menemukan beragam bahan organik, termasuk nukleobase, blok bangunan dasar kehidupan kita," ungkapnya seperti dikutip dari The Sun, Minggu (1/5/2022).

Dari temuan tersebut, Oba menduga bahwa benih kehidupan mungkin tertanam di Bumi dari tempat lain di alam semesta, dan manusia kemungkinan bisa berkembang biak di planet lain yang sangat jauh.

"Ini bisa saja dikirim ke Bumi melalui asteroid, meteorit, komet, dan partikel debu antarplanet empat miliar tahun yang lalu ketika planet kita dibombardir oleh puing-puing dari luar angkasa," sambungnya.

Baca Juga: Akan Dirilis, Ternyata Aplikasi Truth Social Milik Donald Trump Mirip dengan Twitter

Sebagai informasi, sampel yang diteliti oleh Oba merupakan sampel dari tiga meteorit kaya karbon, yakni Murchison, Murray dan Tagish Lake, yang dianalisis menggunakan teknik terbaik.

GC6EK8H Murchison Meteorite -The building blocks of Life. (Earthcache) in Victoria, Australia created by TT's Geoson

Oba sebagai penulis utama studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications ini percaya, masuknya bahan organik ini memainkan peran penting dalam evolusi kehidupan di Bumi.

"Ini adalah penemuan yang sangat menarik yang memperluas pemahaman kita tentang bagaimana kehidupan dimulai," sebutnya.

Dikutip dari Reuters, para ilmuwan sebelumnya telah mendeteksi tiga dari lima komponen kimia yang diperlukan untuk membentuk DNA, molekul yang membawa instruksi genetik dalam organisme hidup, dan RNA, molekul yang penting untuk mengendalikan tindakan gen.

Para peneliti mengatakan bahwa mereka sekarang telah mengidentifikasi dua komponen terakhir setelah menyempurnakan cara mereka menganalisis meteorit.

Baca Juga: Penyakit Hepatitis Misterius Kini Jadi Ancaman, IDAI Ungkap Gejala dan Upaya Pencegahan

Berbeda dengan penelitian sebelumnya, metode yang digunakan kali ini lebih sensitif dan tidak menggunakan asam kuat atau cairan panas untuk mengekstrak lima komponen, yang dikenal sebagai nukleobasa.

Halaman:

Editor: Heldi Satria

Sumber: teknologi.id

Tags

Terkini

X