HARIANHALUAN - Saat ini industri pasar mobil bekas merupakan salah satu sektor yang terus bangkit sejak pandemi COVID-19 melanda. Pelonggaran serta mulai kembalinya aktivitas seperti perkantoran, pariwisata dan lain-lain secara langsung meningkatkan kebutuhan akan mobilisasi masyarakat.
Kendaraan bekas, menjadi salah satu pertimbangan bagi masyarakat saat ingin mencari kendaraan pribadi untuk menunjang mobilitas.
Baca Juga: 4 Cara Tepat Rawat Mobil Agar Selalu Prima Saat Digunakan
Harganya yang lebih terjangkau dari mobil bekas dibandingkan kendaraan baru tentunya menjadi faktor utama, ditambah bahwa mobil bekas tidak berarti kondisinya jelek karena tergantung dengan riwayat perawatan oleh pemilik sebelumnya.
Salah satu hal yang menentukan harga jual dari sebuah mobil bekas adalah jarak tempuh. Semakin sedikit jarak tempuhnya, bisa semakin mahal harganya. Sebaliknya, apabila jarak tempuhnya tinggi maka kemungkinan besar harganya juga lebih tinggi.
Baca Juga: Mau Beli Mobil Bekas? Begini Caranya Agar Sesuai Harapan
Lifepal.co.id, insurance marketplace terdepan di tanah air, membagikan 4 dampak yang perlu diperhatikan dari mobil bekas dengan kilometer tinggi. Berikut simak penjelasan lebih detail dari Benny Fajarai, Co-Founder dari Lifepal.co.id.
1. Turun mesin
Salah satu resiko pertama dari mobil dengan kilometer tinggi adalah kerusakan turun mesin atau overhaul. Perbaikan mobil ini sangat dihindari pemilik mobil. Diambil dari berbaai sumber, biasanya kerusakan turun mesin dapat terjadi pada interval 150.000 kilometer.
Perlu diketahui bahwa perbaikannya memakan biaya yang tidak sedikit. Kisaran anggaran yang harus disiapkan bila kendaraan turun mesin antara Rp3 juta – Rp5 juta, atau bahkan lebih.
2. Interior memudar
Mobil yang dipakai untuk aktivitas harian pasti berpengaruh pada jarak tempuh yang tinggi. Karena dipakai sehari-hari maka berimbas pada kondisi interior seperti setir, dashboard dan juga jok mobil. Maka jangan lupa perhatikan kondisi interior sebelum memutuskan membeli kendaraan bekas dengan kilometer tinggi. Apabila kondisinya sudah tidak mendukung, maka kamu perlu mengeluarkan biaya lagi untuk detailing di salon interior mobil.
3. Penggantian beberapa komponen.
Saat membeli mobil bekas dengan kilometer tinggi paling tidak kamu sudah tahu resikonya yaitu perlu mengganti atau memperbaiki beberapa komponen mobil. Hal ini dikarenakan mobil tersebut kerap melakukan perjalanan jarak jauh atau rutin, sehingga seiring waktu menggerus usia pemakaian. Usahakan untuk tidak lupa dan jangan mengabaikan dari kewajiban dalam memastikan komponen kendaraan dalam keadaan prima untuk melindungi Anda dan pengguna jalan yang lain.
Artikel Terkait
Perhatikan, Ini Tanda-tanda dan Waktu Kapan Harus Ganti Ban Mobil
Mengenal Asuransi Mobil All Risk Vs TLO, Pilih yang Mana?
Mau Beli Mobil Bekas? Begini Caranya Agar Sesuai Harapan
Deretan Mobil Kurang Laku Mei 2022, Banyak Brand Terkenal
4 Cara Tepat Rawat Mobil Agar Selalu Prima Saat Digunakan