Taman Nasional Baluran, Miniatur Africa yang Eksotis dan Menawan yang Wajib Dikunjungi untuk Healing

HARIANHALUAN.COM - Taman Nasional Baluran merupakan salah satu kawasan pelestarian alam yang dijuluki Africa van Java.

Kawasan Taman Nasional Baluran ini terletak di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Adapun wilayah ini memiliki ekosistem yang unik.

Adapun kawasan Taman Nasional Baluran ini memiliki ekosistem asli yang dikelola dengan sistem zonasi dan bertujuan penelitian, pendidikan, hingga rekreasi.

Nama Baluran dari Taman Nasional Baluran ini diambil dari Gunung Baluran yang terletak di kawasan ekosistem.

Baca Juga: Berkunjung ke Pantai Watu Lumbung di Yogyakarta, Pengunjung Jangan Berharap Main Air dan Ombak

Perlu diketahui bahwasanya potensi Taman Nasional Baluran sebagai konservasi alam ditemukan sejak era kolonialisme Belanda sekitar tahun 1920-an.

Pada saat itu, ada seorang pemburu asal Belanda bernama AH. Loedeboer yang memiliki daerah konsesi perkebunan di Labuan Merak dan Gunung Mesigit.

Suatu ketika AH. Loedeboer ini singgah ke Baluran. Setelah melihat dengan seksama, ia kemudian menaruh perhatian ke kawasan tersebut.

Sejak pertama kali singga AH. Loedeboer merasa sangat yakin bahwa kawasan Baluran bisa dijadikan tempat perlindungan satwa.

Baca Juga: Ilmuan Belanda Ungkap Langkah Jika Menemukan Harta Karun

Pada tahun 1930, Direktur Kebun Raya Bogor, KW Dammerman mengusulkan supaya kawasan Baluran dijadikan sebagai hutan lindung.

Kemudian pada tahun 1937, kawasan Baluran ditetapkan sebagai Suaka Margasatwa oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Alidius Tjarda van Starkenborgh Stachouwer.

Setelah Indonesia merdeka, Kawasan Baluran kemudian menyandang status sebagai taman nasional pada 6 Maret 1980.

Taman Nasional Baluran ini juga menjadi salah satu tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan.