Pesona 5 Geopark di Sumatera Barat dengan Fenomena Unik, Nomor 3 Sudah Diakui UNESCO

Baca Juga: Dihadiri Jokowi, Begini Update Persiapan Puncak Harlah 1 Abad NU yang Digelar 7 Februari Besok

Destinasi geopark selanjutnya yang ada di Sumatera Barat yakni Sawahlunto, sebuah kota tambang peninggalan zaman kolonial yang dulu dikenal sebagai ‘The Little Dutch’. 

Sawahlunto merupakan kota tambang tertua di Asia Tenggara yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 6 Juli 2019.

Lantaran sudah tidak beroperasi, Kota Tambang Sawahlunto kini bertransformasi menjadi spot wisata sejarah.

Baca Juga: Kunci Jawaban Quizizz Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA/SMK Latihan Soal Kalimat Pembuka Surat Hingga Kata Ganti

Baca Juga: Kesan Pertama HP Terbaru Samsung Galaxy S23 5G: Mahal Doang, Nambahnya Dikit!

Di geoparak Sawahlunto ini, Anda bakal disuguhi situs peninggalan zaman kolonial, seperti Museum Kereta Api Sawahlunto, tempat penyimpanan batubara, gudang ransum, dan tak ketinggalan, spot andalan untuk berfoto yakni Lubang Mbah Suro yang terkenal.  

Secara geografis, kota ini terletak di lembah pegunungan Bukit Barisan, sehingga tak heran jika Kota Tambang Sawahlunto dikelilingi oleh beberapa bukit, seperti Bukit Polan, Bukit Pari, hingga Bukit Mato. 

Lantaran tempatnya yang terpencil, kota ini menjadi andalan para wisatawan yang ingin mencari ketenangan dengan menyaksikan pemandangan asri nan indah di geopark Sawahlunto ini.

Baca Juga: Begini Modus Mamah Muda Cabuli 11 Bocah di Jambi

Baca Juga: Gak Harus Minum Kopi, Ini Dia 7 Cara Mengatasi Rasa Kantuk Setelah Bangun Tidur

4. Ngarai Sianok

Ngarai Sionok yang terletak di Kabupaten Agam, Sumatera Barat atau Sumbar ini menawarkan ngarai indah pemisah antara Kota Bukittinggi dan Kota Gadang.

Dengan latar belakang Gunung Singgalang, berdiri dua dinding curam nan kokoh setinggi 100 hingga 120 meter dan membentang sepanjang 15 kilometer saling berhadapan. 

Baca Juga: KKN Berdarah, Mahasiswa Unbara Didor OTK Saat Tidur