Mengenal Rendang Lebih Dekat, Ternyata Punya Sejarah dan Filosofi Kuat Seperti Rasanya

HARIANHALUAN.COM - Siapa yang tidak kenal dengan rendang atau bahkan mencicipinya? Tentu saja, hampir seluruh elemen masyarakat Indonesia telah mencoba rendang, sajian kebanggan orang Minang.

Namun bagi orang Minang, rendang tidak hanya dianggap sebagai makanan khas melainkan memiliki sejarah dan filosofi kuat seperti rasanya.

Dilansir dari laman okezone.com, rendang sudah ada pada abad ke-8 bahkan sebelum Indonesia merdeka.

Baca Juga: Update Polisi Peras Polisi, Bripka Madih Ajukan Pengunduran Diri, Begini Respon Atasan

Hal tersebut diungkapkan Muhammad Rafik, Ketua Umum Ikatan Pemuda-Pemudi Minang Indonesia (IPPMI) ketika itu.

"Sejak sebelum adanya kerajaan Adityawarman (1347 M - 1375 M), kurang lebih abad ke-8, rendang ini sudah ada,"ungkapnya.

Rendang adalah salah satu sajian lauk khas Sumatera Barat (Padang) yang dibawa dan diperkenalkan oleh masyarakat Minangkabau yang merantau lebih-lebih ke Pulau Jawa.

Baca Juga: Cara Desain Sertifikat Keren dan Mudah di Canva, Cocok untuk Event Lomba dan Seminar

Dari hasil kerja keras dan keberanian di tanah rantau tersebut, rendang sudah sangat dikenal bahkan digemari oleh masyarakat hingga ke mancanegara.

Rafik mengungkapkan bahwa orang Minang membawa tradisi makanan khasnya saat merantau kemana pun, mulai dari anak hingga generasi cucu saat ini.

Rafik juga menjelaskan bahwa daerah asal rendang adalah dari daerah gunung, lebih tepatnya daerah Pariangan, Padang, Sumatera Barat hingga akhirnya meluas hingga hampir seluruh dunia.

Baca Juga: Anies dan AHY Duduk Berdampingan di Konser Dewa 19, Penonton Berebut Tanda Tangan

"Kalau kita melihat ke belakang, mulai dari anak hingga cucu, orang Minang membawanya. Tepatnya mereka tinggal di Pariangan, turun gunung membawa tradisi makanan khasnya saat merantau kemana pun dan jadi ciri khas rendang,"jelasnya.

Dalam proses pembuatannya, rendang mencerminkan 3 karakteristik orang Minang diantaranya kesabaran, kebijaksanaan, dan ketekunan.