HARIANHALUAN.COM - Masyarakat perlu untuk memahami serba-serbi terkait isu kekerasan seksual mulai dari faktor, dampak, hingga mitos kekerasan seksual.
Ada banyak mitos kekerasan seksual yang dipercaya oleh masyarakat yang seringkali menyalahkan korban.
Korban kekerasan seksual mengalami trauma yang akan berdampak pada masa depannya jika tidak didampingi secara maksimal.
Baca Juga: Hanya Rp1.5 Juta Saja, Ini Spesifikasi dan Kelebihan serta Kekurangan Realme C35
Dengan adanya penghakiman, justru akan menambah traumatik korban dan menghambat korban untuk bangkit.
Maka dari itu, tulisan ini akan menguak mitos kekerasan seksual yang perlu dipahami oleh masyarakat, siapapun itu.
Berikut adalah mitos kekerasan seksual dan pembedahannya:
Baca Juga: Ini Fakta di Balik Perayaan Cap Go Meh yang Belum Diketahui Banyak Orang
1. Pelaku bisa dideteksi lewat penampilan dan perilaku
Faktanya, tidak ada cara pasti untuk mengidentifikasi pelaku. Ada yang benar-benar ramah, normal, dan tidak mengancam namun menjadi pelaku kekerasan seksual.
Bahkan Komnas Perempuan menyebutkan kasus kekerasan berbasis gender terhadap perempuan di lembaga pendidikan paling banyak terjadi di perguruan tinggi.
Baca Juga: Deretan Antivirus Laptop Terbaik 2023, Yang Harus Kamu Miliki, Yuk Simak Daftarnya
2. Korban tidak melawan tandanya tidak tersakiti
Faktanya, korban akan 'merasa beku' saat penyerangan kekerasan seksual.
Artikel Terkait
Kenali Perbedaan Kekerasan Seksual dan Pelecehan Seksual, Ternyata Berbeda Banget Loh!
Ini 5 Penyebab Kekerasan Seksual Sering Terjadi di Lingkungan Kampus
Komisioner Komnas Perempuan Ungkap Kekerasan Seksual Meningkat Karena Hal Ini
Waspadai Hal-hal yang Menyebabkan Maraknya Kekerasan Seksual, yang Terakhir Jarang Disadari
Sambil Menangis Bacakan Pledoi, Putri Candrawathi Tegaskan Dirinya Benar Korban Kekerasan Seksual