HARIANHALUAN.COM - Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang dirayakan setiap 14 Februari. Tradisi perayaan Valentine juga berbeda di tiap negara. Biasanya pasangan kekasih merayakannya dengan saling mengungkapkan kasih sayang, memberikan bunga, cokelat, atau kado spesial lainnya.
Hari Valentine dulunya adalah tradisi masyarakat Kristen Romawi yang dipopulerkan negara-negara Barat. Kini, Hari Valentine membudaya di seluruh dunia bahkan termasuk negara-negara mayoritas Muslim.
Semenjak pertengahan abad ke-18, Hari Valentine sering dirayakan dengan cara memberikan tulisan tangan kepada keluarga, sahabat, maupun kekasih yang kemudian digantikan dengan tulisan percetakan di tahun 1900. Barulah di awal tahun 1700-an, orang-orang mulai merayakannya dengan bertukar kado.
Baca Juga: Dibantu Raffi Ahmad Saat Bangkrut, Ressa Herlambang: Ya Allah Lindungi Dia
Ada beberapa alasan kenapa Valentine dirayakan tiap 14 Februari. Salah satunya berkaitan dengan sejarah Lupercalia, festival kesuburan masyarakat Romawi kuno yang didedikasikan untuk Faunus Dewa Pertanian Romawi serta pendiri Romawi, yaitu Romulus dan Rumus.
Kala itu pesta Lupercalia di musim semi biasa dilakukan pada 15 Februari. Namun, masuknya agama Kristen ke Romawi membuat pesta ini dirayakan pada 14 Februari untuk menghormati sorang martir yang diketahui bernama Santo St Valentine, seorang pendeta Roma.
Dalam kisah yang lain diceritakan bahwa pada abad pertengahan, masyarakat Prancis dan Inggris meyakini jika 14 Februari sebagai musim kawin para burung. Sehingga muncul gagasan di hari tersebut harus menjadi haris yang penuh romantisme.
Baca Juga: Rahasia Sehat ala Presiden Jokowi Terbongkar, Konsisten Minum Jamu Temulawak
Bukan hanya itu saja, ada juga kisah yang menyebutkan jika hari Valentine bermula ketika seorang kaisar bernama Claudius II menegaskan bahwa pria lajang tak boleh menikah dan berkeluarga karena lebih baik dijadikan prajurit.
Ketidakadilan tersebut ditentang oleh Valentine, yang secara diam-diam menyelenggarakan pernikahan para pasangan muda. Namun, perbuatannya diketahui oleh Kaisar Claudius II yang menghukumnya dengan hukuman mati pada 14 Februari 270 masehi.
Karena itulah, setiap 14 Februari diperingati sebagai penghormatan terhadap Santo St Valentine yang kemudian dikenal sebagai Hari Valentine. Perayaan ini kemudian terus berkembang hingga populer di kalangan masyarakat Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Inggris, Australia, dan Prancis. ***
Artikel Terkait
Gempa Sepak Bola, Manchester City Lakukan Ratusan Pelanggaran FFP
Jelang Pemilu 2024, Jokowi Minta TNI dan Polri Jangan Terlibat Politik Praktis: Jaga Konduksivitas
Ungkit Janji 7 Tahun Lalu, Jokowi Tembak 3 Jenderal Bintang Jika Karhutla Terjadi
Hari Ini Hujan Badai Melanda Depok, Begini Kondisinya, Kamis 9 Februari 2023
4 Pemain Sepak Bola Top yang Tajir Namun Hidupnya Sederhana dan Suka Berbagi
Angin Kencang Terjang Kota Depok Hari Ini 9 Februari 2023, Sejumlah Tiang Listrik Roboh hingga Pohon Tumbang!