JAKARTA, HARIANHALUAN.COM - Untuk bisa membuahi sel telur, sel-sel sperma dituntut punya pergerakan yang lincah dan sangat efisien. Tentu bukan tanpa alasan jika bentuknya menyerupai kecebong, atau beberapa orang menyebutnya mirip kecambah.
Kemiripan dengan kecebong maupun kecambah antara lain terletak pada ekor yang menjuntai di belakang. Dan ternyata tidak salah, ekor pada sel sperma memiliki peran penting dalam menunjang motilitas atau kemampuan bergerak.
Sebuah penelitian di University of Gothenburh di Swedia mengungkap adanya struktur heliks atau melingkar yang awalnya dianggap 'misterius' pada ekor 'kecebong' sperma. Struktur ini terungkap lewat teknologi cryo-electron tomography atau cryo-ET dan diberi nama Tail Axoneme Intralimenal Spiral atau TAILS.
"Spiral yang baru ditemukan ini memberikan dorongan di ekor sperma," jelas para ilmuwan soal temuan tersebut.
- Tinjau Pembangunan Pasa Ateh, JK Tegaskan Toko/Kios Tidak Untuk Dijual
- Rumah Kreatif Kota Pariaman Diluncurkan Sabtu Ini
- Bezuk Korban Tawuran, Bupati Irdinansyah: Jangan Mudah Terprovokasi
- Duh..! Polisi Temukan Komunitas LGBT, Anggotanya 4.000 Orang
- KontraS: Isu LGBT dan Komunis Paling Sering Dibatasi Pemerintah
Selain struktur, mekanisme gerak sel sperma juga mempengaruhi kelincahan dalam meluncur menembus selubung sel telur. Prof David Sinton dari University of Toronto mengungkap hal itu dalam sebuah penelitian yang pernah dilakukannya.
Menurut Prof David, sperma yang unggul tidak bergerak secara tiga dimensi seperti tutup botol, seperti yang diyakini selama ini. Menurutnya, ketika bergerak secara dua dimensi atau disebutnya mirip ular yang merayap, sperma lebih unggul dalam hal kecepatan. Mekanisme gerak ini tentu saja melibatkan ekornya yang panjang.
"Saat sperma manusia berenang secara 2 dimensional, mereka bisa berenang sekitar 50 persen lebih cepat," jelasnya.
Wow, menarik sekali bukan? (h/dtk)