JAKARTA, HARIANHALUAN.COM - Dua orang meninggal dunia akibat bentrok berdarah yang melibat salah satu anggota Partai Demokrat Indramayu, Jawa Barat. Partai Pimpinan mengatakan, saat ini yang bersangkutan masih dalam pemeriksaan aparat kepolisian setempat.
"Kami akan mencari tahu sejauh mana anggota kami (Taryadi) terlibat (dalam kasus bentrokan itu)," kata Ketua Balitbang Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Indramayu Harris Solihin di Indramayu, dikutip dari Suara.com, Rabu (6/10/2021).
Baca Juga: Iring-iringan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB Diserang, Satu Tewas
Ia mengatakan, Taryadi merupakan anggota DPRD Kabupaten Indramayu dari Fraksi Partai Demokrat dan yang bersangkutan juga merupakan Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (F-KAMIS).
Fraksi Demokrat kata Harris, akan mempertanyakan hak imunitas bagi anggota DPRD karena ketika diamankan oleh pihak yang berwajib, tidak mengedepankan asas praduga tak bersalah.
DemokBaca Juga: Demokrat Sebut Penolakan Pengesahan KLB Kubu Moeldoko Telah Sesuai UU
Di mana lanjut Harris, pada saat diamankan Taryadi diseret oleh petugas dan perbuatannya itu sudah tersebar di media massa juga sosial.
"Kalau masalah penangkapan kami akan mendelegasikan fraksi untuk mempertanyakan hak imunitas bagi anggota DPRD," ujarnya.
Harris menambahkan, DPC Partai Demokrat belum bisa menentukan langkah yang akan ditempuh karena masih melakukan rapat internal.
Demokrat Kabupaten Indramayu lanjut Harris, sangat menyayangkan kejadian yang merenggut nyawa dua korban tersebut. Sehingga pihaknya pun menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.
Meskipun begitu, pihaknya juga akan ikut mendalami keterlibatan Taryadi. "Kami juga ikut menyelidiki sejauh mana keterlibatan anggota kami terhadap insiden tersebut," katanya. (*)