Penjualan Mobil Bekas Lesu di Sumbar, Ini 3 Alasannya

- Sabtu, 16 Oktober 2021 | 22:15 WIB
Showroom jual beli mobil bekas di Jalan Raya Padang - Bukittinggi, Sabtu (16/10/2021). (Vesco)
Showroom jual beli mobil bekas di Jalan Raya Padang - Bukittinggi, Sabtu (16/10/2021). (Vesco)

BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.COM - Rendahnya daya beli masyarakat dan imbas dari pandemi Covid-19 berdampak besar bagi usaha jual beli mobil bekas.

Hal tersebut diutarakan oleh Haji Adi, salah satu pedagang mobil bekas yang berada di Jalan Raya Bukittinggi - Padang, Kapas Panji, Sabtu (16/10/2021).

Ia menuturkan, semenjak terjadinya pandemi Covid-19, terkadang sebulan tidak dapat menjual satu kendaraan pun, sehingga untuk biaya operasional sudah dari dana pribadi.

"Untuk operasional, sewa tempat dan gaji karyawaan sudah nemakai tabungan pribadi," tuturnya kepada Harianhaluan.com.

Tidak hanya imbas dari pandemi dan rendahnya daya beli, ia menuturkan, semenjak mobil baru harganya sudah jauh lebih murah karena penerapan pembebasan Pajak Penjualan atas Barang Murah (PPnBM), sudah menjadi masalah bagi pasaran mobil bekas.

Untuk mengimbanginya, harga mobil bekas terpaksa turun jauh dari pasaran sebelumnya, namun karena daya beli masyarakat masih rendah, hal tersebut tidak terlalu membantu.

Menurutnya, sudah banyak saat ini pengusaha jual beli mobil bekas yang menanggung rugi karena masyarakat yang memiliki daya beli lebih memilih mobil baru dengan pajak yang jauh lebih murah. (*)

 

 

Editor: Jefli Bridge

Tags

Terkini

X