Mulyanto Sebut Menkes dan Presiden Sama-sama Blunder, Ada Apa?

- Rabu, 17 November 2021 | 15:10 WIB
Wakil Ketua FPKS DPR RI Mulyanto
Wakil Ketua FPKS DPR RI Mulyanto

JAKARTA, HARIANHALUAN.COM - Wakil Ketua FPKS DPR RI Mulyanto menyesalkan pernyataan Menkes Budi Gunadi Sadikin tentang vaksinasi tak secara otomatis menyelesaikan pandemi Covid-19.

Mulyanto menilai pernyataan Menkes  yang tersebar di beberapa media tersebut tidak etis karena akan melemahkan program vaksinasi yang tengah gencar-gencarnya dilakukan pemerintah. 

"Seharusnya Menkes lebih berhati-hati membuat pernyataan terkait program penanggulangan Covid-19, termasuk tentang program vaksinasi. Menkes harusnya membangun optimisme pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi pandemi ini," kata Mulyanto kepada media ini, Rabu (17/11/2021).

Kalaupun ada evaluasi terhadap program yang sudah dijalankan, kata Mulyanto, sebaiknya disampailan secara terbatas agar tidak menimbulkan kegaduhan baru.

Baca Juga: Deforestasi di Konsesi HTI, Sekjen KLHK: Greenpeace tak Konsisten

"Jadi untuk apa uang besar yang selama ini kita keluarkan untuk beli vaksin kalau toh hasilnya tidak ada?" kata Mulyanto.

Mulyanto menyebut alasan Menkes mengatakan vaksinasi tidak efektif karena di beberapa negara maju angka penyebaran Covid-19 masih besar meskipun tingkat vaksinasi telah tinggi adalah sangat lemah.

Menkes, kata Mulyanto, harusnya berbicara berdasarkan data ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Bukan berdasar obrolan warung kopi yang kemungkinan salahnya cukup besar.

Pernyataan Menkes ini dinilai Mulyanto kontraproduktif karena disampaikan di tengah proses program vaksinasi yang sudah mencapai 47 persen populasi.

"Jadi bisa dibilang pernyataan Menkes itu blunder. Presiden juga bulnder karena mengangkat menteri yang bukan ahli kesehatan di masa pandemi ini," lanjut Mulyanto.

Mulyanto menyebutkan laju penyebaran Covid-19 memang tidak bergantung pada tingkat vaksinasi di suatu negara. Menurutnya, laju penyebaran Covid-19 murni tergantung pada kedisiplinan penerapan prokes dan varian Covid-19.

"Namun bukan berarti vaksinasi tidak bermanfaat dalam penanggulangan pandemi Covid-19. Vaksinasi tetap bermanfaat dalam menumbuhkan kekebalan komunitas atas efek fatal Covid-19," katanya.

Mulyanto mengutip situs Our World In Data 14 November 2021. Laju kasus fatal berbanding terbalik dengan tingkat vaksinasi. Tingkat vaksinasi di Singapura, Inggris, Indonesia dan Rusia masing-masing adalah sebesar 87, 74, 69, 47 dan 42 persen populasi. 

Sedangkan laju kasus fatal di Singapura, Inggris, Jerman, Indonesia dan Rusia masing-masing 0.4, 0.4, 0.76, 2.27 dan 3.06. Laju kasus fatal (CFR) adalah perbandingan antara jumlah kematian dan jumlah kasus positif Covid-19 terkonfirmasi.

Halaman:

Editor: Heldi Satria

Tags

Terkini

X