BMKG Ungkap Penyebab Guncangan Gempa Banten Terasa Kuat di Jakarta

- Sabtu, 15 Januari 2022 | 21:45 WIB
738 Bangunan Termasuk Masjid dan Gedung Sekolah di Pandeglang Rusak Berat Akibat Guncangan Gempa Banten (BPBD Pandeglang)
738 Bangunan Termasuk Masjid dan Gedung Sekolah di Pandeglang Rusak Berat Akibat Guncangan Gempa Banten (BPBD Pandeglang)

JAKARTA, HARIANHALUAN.COM - Masyarakat Jabodetabek, khususnya yang sedang di gedung bertingkat di Jakarta, panik saat merasakan guncangan gempa sangat kuat pada Jumat (14/1) sore kemarin. Ternyata, pusat gempa berkekuatan 6,6 magnitudo terjadi di 52 kilometer barat daya Sumur, Banten, atau dekat Ujung Kulon.

Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, pun menjelasakan penyebab guncangan gempa terasa sangat kuat di Jakarta karena adanya efek dari lapisan tanah lunak dan tebal.

Baca Juga: Provinsi Banten Siap Implementasikan Kurikulum Prototipe

"Guncangan gempa ini terasa sangat kuat di Jakarta disebabkan karena adanya efek tapak lokal (local site effect) lapisan tanah lunak dan tebal di wilayah Jakarta yang memicu terjadinya resonansi gelombang gempa," jelas Daryono dikutip dari Kumparan.com, Sabtu (15/1).

"Hingga akhirnya guncangan tanah mengalami amplifikasi atau perbesaran, di samping juga adanya fenomena vibrasi periode panjang (long period vibration) karena gempa kuat yang sumbernya relatif jauh," imbuhnya.

Baca Juga: Data BNPB: 257 Rumah Rusak Akibat Gempa M 6,6 di Pandeglang Banten

Daryono menyebut gempa ini bersifat destruktif atau merusak yang terjadi di lempek Indo Australia. Sama seperti saat gempa selatan Jawa pada April 2021.

"Gempa Ujung Kulon ini jenisnya mirip dengan gempa Selatan Jawa Timur magnitudo 6,1 pada 10 April 2021 lalu yang juga bersifat destruktif. Sama-sama gempa intraslab yaitu gempa dengan sumber di dalam Lempeng Indo-Australia," terangnya.

Sementara terkait jenisnya merupakan gempa dangkal akibat adanya deformasi/patahan batuan di dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi/menunjam ke bawah Selat Sunda-Banten.

"Para ahli menyebut jenis gempa ini sebagai "intraslab earthquake", ciri gempa intraslab mampu meradiasikan guncangan (ground motion) yang lebih besar dan lebih kuat dari gempa sekelasnya dari sumber lain.
Sehingga wajar jika gempa ini memiliki spektrum guncangan yang sangat luas dirasakan hingga Sumatra Selatan hingga Jawa Barat," paparnya. (*)

Editor: Milna Miana

Sumber: Kumparan.com

Tags

Terkini

X