Akan Selundupan Puluhan Pekerja ke Malaysia, 8 Calo Ditangkap Polres Karimun

- Rabu, 26 Januari 2022 | 03:05 WIB
Kasat Reskrim Polres Karimun AKP Arsyad Riyandi menggiring calo PMI Ilegal. (Ilham Sijori)
Kasat Reskrim Polres Karimun AKP Arsyad Riyandi menggiring calo PMI Ilegal. (Ilham Sijori)

HARIANHALUAN.COM - Aksi penyelundupan manusia, dalam hal ini pemasok Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Malaysia secara illegal sudah sering terjadi, bahkan telah memakan korban nyawa dengan karamnya kapal yang menyelundupkan mereka.

Baca Juga: Diduga Korban Kapal Karam, Mayat PMI Ditemukan Mengapung di Laut

Untuk memberantas kejahatan perdagangan manusia dan penyelundupan PMI tersebut, Satuan Reskrim Polres Karimun menangkap 8 tersangka calo PMI dan mengamankan 23 calon PMI yang akan diberangkatkan ke Malaysia.

Kasat Reskrim Polres Karimun, AKP Arsyad Riyandi mengatakan, 8 calo yang ditangkap tersebut merupakan jaringan ZA yang ditangkap di Meral.

"Awalnya kami menangkap ZA di Meral bersama 3 orang teman yang ikut membantunya," ujar Arsyad Riyandi, seperti dilansir haluankepri.com, pada Selasa (25/1/2022).

Bersama pelaku, polisi turut mengamankan 10 orang calon PMI yang akan diberangkat ke Malaysia.

Kata Arsyad, ZA dibantu rekannya P dan H sebagai ABK kapal yang akan membawa calon PMI ke Malaysia. Pelaku lainnya, adalah MA yang berperan menjemput calon PMI di pelabuhan Karimun.
Rencananya, calon PMI yang telah dikumpulkan ZA akan diberangkatkan keesokan harinya ke Malaysia melalui jalur tikus.

Dari pengakuan ZA ini, polisi kemudian memburu 4 calo lainnya di Batam. Dari 4 calo yang diamankan itu, 3 orang merupakan perempuan dan 1 orang lainnya laki-laki.

"4 orang yang kita amankan di Batam ini merupakan calo tersendiri," jelas Arsyad.

Sebanyak 23 orang calon PMI yang menjadi korban tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia, terbanyak  dari Jawa hingga ke NTB dan NTT. Mereka diminta membayar antara 6,5 juta hingga 9 juta rupiah.

Calon PMI tersebut bukan hanya laki-laki, namun perempuan diantarnya berinisial F.

"Rencananya, mereka akan dibawa menggunakan speedboat dari Karimun ke Malaysia," terang Arsyad.

Mirisnya, speedboat yang akan mereka tumpangi sangat kecil dengan kapasitas maksimal hanya 10 orang.

"Inilah yang menjadi momok selama ini, seperti terjadinya kecelakaan di laut atau kapal mereka tenggelam," pungkasnya.

Halaman:

Editor: Dodi Caniago

Sumber: haluankepri.com

Tags

Terkini

X