HARIANHALUAN.COM - Selain pembakaran sejumlah rumah penduduk, bentrokan antarwarga yang terjadi di Pulau Haruku, Maluku Tengah juga mengakibat dua korban tewas.
Baca Juga: Lagi! Calo Penyelundup PMI ke Malaysia Tertangkap di Karimun
Tidak hanya itu, sejumlah korban mengalami luka tembak, termasuk seorang polisi berinisial Briptu FH yang diduga ditembak dengan senjata api rakitan.
Menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan yang terlibat dalam bentrok sengketa tanah tersebut diduga ada yang turut menggunakan senjata api rakitan.
"Bentrok tersebut menggunakan benda-benda tajam dan diduga menggunakan senjata rakitan," tutur Ahmad di Mabes Polri, Jakarta Selatan, seperti dikutip dari liputan6.com, Rabu (26/1/2022).
Menurut Ahmad, petugas kini berupaya meredam aksi lanjutan dengan menggandeng tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga tokoh adat setempat. Pengawalan satuan Brimob dan TNI pun telah disiagakan di TKP kejadian.
"Untuk menenangkan kedua kelompok warga tersebut agar situasi tetap tenang dan dapat terkendali," kata Ahmad.
Sementara itu, Kapolresta Pulau Ambon Kombes Pol Raja Arthur Lumongga bersama Dandim 1504 Pulau Ambon, Kol (Inf) Ch Soumokil juga telah melakukan kunjungan mendadak ke Pulau Haruku.
Baca Juga: Akan Selundupan Puluhan Pekerja ke Malaysia, 8 Calo Ditangkap Polres Karimun
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Maluku Kompes Pol. M. Rum Ohoirat, bentrokan terjadi pada Selasa (25/1). Karena kesalahpahaman antar warga Desa Ori dan Kariuw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.
"Benar ada kesalahpahaman di sana, dan sudah kita dorong pasukan ke sana untuk membantu pengamanan. Dan Bapak Kapolda mengimbau kepada pihak-pihak berkonflik agar dapat menahan diri," jelasnya.
Sumber: Liputan6.com