PEKANBARU, HARIANHALUAN.COM - Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau (MKA LAMR) mengatakan sikap Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dinilai telah melukai hati umat Islam khususnya masyarakat Melayu Riau.
Hal itu disampaikan Ketua Umum MKA LAMR, Datuk Seri H.R. Marjohan Yusuf.
Dan pihaknya juga meminta Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengevaluasi posisi Yaqut Cholil Qoumas selaku Menteri Agama .
Baca Juga: Polemik Pernyataan Menag Potensi Dijerat Pasal yang Pernah Menimpa Ahok?
Sikap Menteri Yaqut yang dinilai telah melukai hati umat Islam khususnya masyarakat Melayu Riau atas pernyataan yang menganalogikan azan dengan gonggongan anjing.
Baca Juga: Situasi Memanas! China Malah Sarankan Warganya di Ukraina Kibarkan Bendera Tiongkok
"Secara bahasa, analogi yang disebut pada butir satu di atas, menyinggung perasaan masyarakat Melayu Riau karena objek suci dan mulia dalam Islam yakni azan dianalogikan dengan suara hewan yang tidak pantas diucapkannya," sebutnya, Kamis (24/2/2022).
Selain minta Presiden mengevaluasi dan mempertimbangkan kembali posisi Yaqut Cholil Qoumas selaku Menag, LAMR juga mendorong sekaligus mendukung pihak-pihak yang telah mengambil langkah hukum terhadap Yaqut Cholil Qoumas.
Lihat Juga: Viral, Video Porno Cewek Tanpa Busana dan Masturbasi Beredar di Medsos
Artikel Terkait
Menag Terbitkan Aturan Pengeras Suara Masjid, Ini Tanggapan Muhammadiyah
MUI Bukittinggi Tanggapi Edaran Menag: Pengeras Suara Ditangani Ahlinya
Hari Ini Menag Yaqut Bakal Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Sesuai Pengumuman Roy Suryo
Soal Pernyataan Menag Yaqut Soal Speaker Masjid, Ketua LKAAM Sumbar Beri Peringatan Keras!
Analogikan Toa Masjid dengan Gonggongan Anjing, Jamil: Menag Harus Bijak Pilih Diksi
Kecewa dengan Statement Kontroversial Menag, DMI Bukittinggi Nyatakan Sikap
Polemik Pernyataan Menag Potensi Dijerat Pasal yang Pernah Menimpa Ahok?
Menag Analogikan Azan dengan Gonggongan Anjing, Athari: Segera Cabut dan Minta Maaf
PKB Tegur Menag Yaqut Usai Bandingkan Adzan dengan Gonggongan Anjing
Himpunan Da'i dan Mubaligh Kota Bukittinggi Sebut Pernyataan Menag RI Adalah Penghinaan