HARIANHALUAN - Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi.Mulyadi tak habis pikir dengan pihak tertentu yang memanfaatkan kawasan perhutanan sosial, di Kampung Cibenda, Desa Parangmulya, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, untuk pembuangan limbah dari bahan berbahaya dan beracun (B3).
Akibat pembuangan limbah liar itu, hewan ternak alami kematian dan kesehatan warga sekitar terancam.
Kawasan seharusnya hijau, malah kini jadi tempat racun. Kondisi itu, tidak bisa dibiarkan berlarut.
"Saya benar benar heran, ko bisa bisanya, kawasan yang diperuntukan perhutanan sosial jadi tempat pembuangan limbah B3. Saya tak habis pikir," kata Dedi Mulyadi, saat meninjau ke lokasi pembuangan limbah B3 ilegal di Karawang dalam keterangan tertulis, Rabu, 18 Mei 2022.
Dedi datang ke lokasi aetelah mendapatkan laporan dari masyarakat. Di lokasi Dedi melihat dari dekat bagaimana limbah B3 yang seharusnya ditangani secara serius, dibuang seeanaknya.
Laporan diterima oleh dia, limbah yang masuk ke kawasan tersebut ada limbah medis atau dari rumh sakit.
"Ini masalah yang serius, karena tidak boleh rumah sakit memberikan limbah ke sembarang orang," katanya.
Dia berusaha kontak ke pihak yang memillki hak untuk mengeloaan kawasan itu. Izin pemanfaatan hutan perhutanan sosial daerah itu, dipegang oleh Gabungan kelompok tani mandiri telukjambe bersatu, dibawah Sutejo
Pihak pengelola lahan, mengaku tidak tahu kalau kawasan yang akan dia kembangkan untuk perhutanan sosial menjadi tempat pembuangan limbah B3.
Atas kasus itu, Dedi udah kirim pesan ke Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, untuk meninjau ulang izin perhutanan sosial di Karawang tersebut. Alasannya, implementasi untuk membuat perhutanan sosial tidak terwujud, malah masuk limbah beracun.
"Harus dievaluasi kenapa sampai begitu. Artinya kontrol kegiatan atas izin dikeluarkan, tidak ada. Makanya sekarang mohon dikaji," katanya.
Dedi juga minta ke Dirjen Penegakan Hukum mau turun, untuk tangani msalah tersebut dari aspek hukum.
"Termasuk ke Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3, untuk bantu atasi masalah itu. Jangan sampai limbah B 3 terus berada di sana, tanpa penanganan yang tepat. Itu kan bahaya buat warga. Makanya, dari KLHK agar turun," katanya.
Laporannya, saat ini warga banyak mengalami pusing pusing. Selain itu, ternak kambing warga banyak yang mati. (*)
Artikel Terkait
Soal Wadas, Dedi Mulyadi: Kita Ini Jangan Kaya Konvoi Moge, Kalau Sudah Jalan yang Lain Harus Minggir Terus
Dedi Mulyadi Ngamuk Saat Temukan Pedagang Ciu di Tanah Negara
Dedi Mulyadi Minta Aparat Telusuri Jalur Distribusi Ciu ke Purwakarta yang Diduga Berasal dari Kampung Ciu Sol
Survei IPO: Dedi Mulyadi Politisi Paling Disukai Warga Jawa Barat
Dedi Mulyadi Tiba-tiba Cium Kaki Kakek Petani Asal Kuningan, Apa Sebabnya?