HARIANHALUAN - Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan jika pandemi COVID-19 telah menjadi endemi, maka penanganan jenis penyakit ini bakal seperti penyakit biasa.
"Namanya endemi itu penyakitnya masih ada tapi sudah tidak lagi mewabah. Karena itu akan diperlakukan seperti penyakit infeksius lain seperti TB. Pokoknya penyakit yang berkaitan dengan bakteri, virus, dan jamur, yang biasa menjadi infeksi," kata Muhadjir saat memimpin pleno Pemilihan Rektor Universitas Brawijaya, dikutip dari Kumparan.com, Minggu, 22 Mei 2022.
Baca Juga: Harkitnas 2022, Puan Maharani Kobarkan Semangat Gotong Royong Bangkit dari Covid-19
Selain itu, Muhadjir mengatakan pemerintah bakal menggunakan BPJS Kesehatan dalam pembiayaan pengobatan pasien COVID-19.
Sebelumnya, pembiayaan bagi pasien COVID-19 ditanggung pemerintah.
Penanganan juga sesuai dengan golongan keanggotaan pasien di BPJS.
Baca Juga: Syarat Perjalanan Terbaru Setelah Boleh Buka Masker, Tak Lagi Wajib Tes Covid-19
"Kalau nanti sudah dinyatakan endemi otomatis menjadi penyakit infeksius biasa. Karena penyakit infeksius biasa, penanganannya juga biasa. Termasuk nanti biayanya akan dialihkan yang selama ini subsidi langsung oleh pemerintah nanti akan dialihkan ke BPJS," ucap Muhadjir.
Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan, dari berbagai indikator, seperti kasus harian aktif, positivity rate, tingkat okupansi rumah sakit dan angka kematian, COVID-19 bukanlah yang tertinggi.
Ini terbukti dari survei intenal Kemenko PMK di 18 rumah sakit di DKI Jakarta pada bulan Februari 2022. Berdasarkan survei tersebut, angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia telah turun ke peringkat ke-14.
Artikel Terkait
Pandemi Covid-19 Makin Terkendali, Pemerintah Kini Bolehkan Masyarakat Lepas Masker di Ruang Terbuka
IDI: Nakes Ucapkan Terima Kasih Ke Airlangga Kendalikan Pandemi Covid-19
Puan Maharani Soroti Hepatitis Akut, Pemerintah Imbau Masyarakat Jalankan Prokes Seperti Covid-19
Syarat Perjalanan Terbaru Setelah Boleh Buka Masker, Tak Lagi Wajib Tes Covid-19
Harkitnas 2022, Puan Maharani Kobarkan Semangat Gotong Royong Bangkit dari Covid-19