HARIANHALUAN – Virus penyebab Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak masih terus merebak di sejumlah daerah di Indonesia. Dari data Kementerian Pertanian (Kementan) virus tersebut sudah menyebar di 15 provinsi dan 52 kabupaten/kota.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi menilai langkah penanganan yang dilakukan Kementan yang mengklaim telah melakukan pengawasan dari kandang hingga pasar dinilai tidak efektif.
Baca Juga: Dedi Mulyadi: SK Menteri LHK Soal KHDPK Bisa Ubah Mata Air Jadi Air Mata
“Sampai hari ini pasar sapi lalu lintasnya masih berjalan normal baik dari Jabar, Jateng atau Jatim, saya sudah ke beberapa titik pasar sapi. Jadi barang dari berbagai daerah masih masuk,” ujar Kang Dedi saat rapat kerja bersama Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di DPR.
Selain itu pengetahuan masyarakat dan peternak lokal mengenai penyakit tersebut masih dinilai minim. Ditambah petugas yang turun ke lapangan langsung sangat minim bahkan nyaris tidak ada.
Baca Juga: Di Prank Dedi Mulyadi, Reaksi Pedagang Mainan Ini Tak Terduga
Kang Dedi Mulyadi juga tak yakin masyarakat akan mematuhi anjuran untuk menghindari mengkonsumsi bagian kepala, kaki hingga jeroan. Sebab fakta di lapangan seluruh bagian tersebut selalu habis terjual tanpa ada pengawasan lanjutan.
“Apa dijamin orang di kita gak jahat? Orang di kita sapi sehat saja dimasukin air biar timbangan berat, apalagi yang begini (PMK) bisa saja pura-pura dibuang tapi malah dijual ke pasar,” ucapnya.
“Ini problem kita. Dunia peternakan kita masih kacau!,” tegas Kang Dedi.
Artikel Terkait
Survei IPO: Dedi Mulyadi Politisi Paling Disukai Warga Jawa Barat
Dedi Mulyadi Tiba-tiba Cium Kaki Kakek Petani Asal Kuningan, Apa Sebabnya?
Dedi Mulyadi Kaget Lahan Perhutanan Sosial Jadi Tempat Buang Limbah B3
Di Prank Dedi Mulyadi, Reaksi Pedagang Mainan Ini Tak Terduga
Dedi Mulyadi: SK Menteri LHK Soal KHDPK Bisa Ubah Mata Air Jadi Air Mata