Menkominfo Siapkan Talenta Digital untuk Sukseskan ASO 2022

- Selasa, 14 Juni 2022 | 17:04 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate




HARIAN HALUAN-- Program Analog Switch Off (ASO) atau migrasi dari siaran televisi analog ke tv digital telah berjalan sejak April 2022. Berbagai upaya untuk menyukseskan program tersebut terus dilakukan pemerintah.

Yang terbaru, saat ini pemerintah bersama operator telekomunikasi telah membangun infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) agar masyarakat dapat memanfaatkan ruang digital. Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate menyatakan, pemerintah juga telah menyiapkan program stimulan agar ruang digital dapat bermanfaat optimal untuk seluruh bangsa Indonesia.

Dengan didukung sumber daya manusia yang unggul, target untuk menghasilkan siaran digital Indonesia yang lebih jernih dan berkualitaa tentunya diharapkan akan bisa tercapai sesuai jadwal yang ditetapkan untuk ASO tersebut.

Baca Juga: Pembangunan Youth Centre Kota Pariaman Dilanjutkan Tahun Ini

“Kita membangun ICT infrastructure agar digital space dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk faedah bangsa kita dan masyarakat kita. Karenanya betul sekali, kita butuh digital talent yang memadai,” jelasnya saat memberikan sambutan dalam acara Halal Bihalal Keluarga Besar Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) yang berlangsung secara hibrida dari Bidakara Hotel, Jakarta Selatan, Senin (13/6).

Menkominfo menegaskan arti penting kolaborasi dalam pemanfaatan infrastruktur digital agar bermanfaat bagi masyarakat.

“Kita membutuhkan kolaborasi pemahaman dan kerja sama seluruh pihak. Upstream digital melalui penggelaran infrastruktur TIK dan deploy intervensi budget, serta keikutsertaan langsung pemerintah untuk membangun ICT Infrastructure upstream tentu dengan niat dan maksud,” ujarnya.

Oleh karena itu, Menteri Johnny menyatakan Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo menyiapkan program stimulus pengembangan digital talent di semua level.

“Tahun lalu 12,5 juta rakyat ikut di dalam program ini. Setidaknya untuk merangsang Small Medium Entreprises atau UMKM dan Ultra Mikro untuk bisa digital onboarding. Basic digital skills dengan empat kurikulum dasar yakni digital skills, digital safety, digital culture dan digital ethics. Hal ini dilakukan agar jangan sampai ruang digital kita diisi dengan hoaks terus,” jelasnya.

Menkominfo menjelaskan program stimulan untuk menyiapkan talenta digital ini bekerja sama dengan perguruan tinggi ternama di Indonesia serta perusahaan teknologi dalam maupun di luar negeri.

“Untuk menghasilkan intermediate digital skills dengan kurikulum-kurikulum seperti Coding, Big Data, Cloud Computing, Artificial Intelligence, Augmented Reality, Virtual Reality, dan Metaverse,” tuturnya.

Menteri Johnny menyatakan, upaya Kementerian Kominfo belum cukup karena Indonesia dibutuhkan rerata 600 ribu talenta digital setiap tahun.

“Ada 9 juta untuk 15 tahun ke depan dan Kominfo hanya bisa menyiapkan 150.000 hingga 200.000 bahkan barangkali bisa kurang,” ungkapnya. (*)

 

Halaman:

Editor: Heldi Satria

Sumber: Atviarni

Tags

Terkini

X