Usai makan Nikey bersama ayahnya diajak berbelanja kebutuhan bahan pokok. Ayah Nikey pun kaget karena ini adalah belanjaan yang paling banyak dalam hidupnya. “Paling banyak dulu itu belanja paling Rp 50 ribu, sekarang sampai jutaan,” ucap Sutandi.
Karena terbiasa hidup mandiri Nikey sudah bisa masak sendiri di rumah. Uniknya rice cooker hingga alat penggorengan yang digunakan semuanya berasal dari rongsokan yang ia dapat. Mendengar itu Kang Dedi pun langsung memberikan seperangkat alat masak baru.
Kang Dedi Mulyadi menilai sosok Nikey yang murah senyum, ramah dan mandiri ditambah badannya yang kekar cocok menjadi Anggota TNI. Ia pun bertekad akan membantu dan melatih Nikey jika kelak akan melanjutkan pendidikan menjadi seorang anggota TNI.
“Badan kamu cocok jadi anggota TNI, nanti saya latih kamu. Kamu harus terus olahraga, tarik gerobak juga bagian dari olahraga. Nanti saya latih kamu supaya jadi Anggota TNI,” ujar Dedi.
Tak sampai di situ, Kang Dedi kemudian menuju ke rumah Nikey. Di sana ia mendapati rumah Nikey sangat berantakan dan banyak sampah.
“Rumah ini saya akan bantu perbaiki, asal syaratnya semua sampah dan barang yang berantakan harus dibereskan,” ucap Dedi yang langsung disanggupi oleh Nikey dan ayahnya.
Keesokan harinya Kang Dedi menemui Nikey di sekolahnya di SMAN 1 Cibatu. Rupanya di sekolah Nikey terkenal sebagai anak yang baik sehingga banyak teman-temannya yang saling membantu meski sekadar memberikan makanan.
Di sekolah Kang Dedi pun meminta izin pada para guru agar Nikey bisa ikut dengannya ke Bali. Ia ingin mengajak Nikey liburan sekaligus mendampinginnya untuk kunjungan kerja selama di Bali.
Hari berlalu Nikey pun berangkat bersama Kang Dedi Mulyadi ke Bali. Di sana ia akan bersama untuk menjalani sejumlah kegiatan. Di sisi lain rumah Nikey yang telah rapi dan bebas sampah mulai diperbaiki agar lebih layak huni.
“Nikey ini anak yang hebat. Ia mau mengabdikan diri pada ayahnya. Ia kehilangan kasih sayang tapi tidak pernah kehilangan semangat bersekolah. Ini patut dicontoh,” pungkas Kang Dedi Mulyadi. (*)
Artikel Terkait
Kisah Kasir Minimarket yang Tak Pernah Lihat Wajah Ayah, Dirawat Orang Tua Angkat dan Dikuliahkan Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi dan Petani Milenial Panen 30 Ton Bawang Merah di Purwakarta
Dedi Mulyadi: Politisi Harus Punya Karya, Bukan Hanya Wacana
Bak Kisah FTV, Dedi Mulyadi Bertemu Kernet Pekerja Keras yang Jalin Asmara dengan Anak Bos Truk
Transparansi Limbah, Dedi Mulyadi Minta Pabrik Buat Alat Ukur Air-Udara yang Bisa Dilihat Warga