“Jadi Khadijah itu bukan perempuan caper, dia enggak pernah ngobrol sama teman eh Muhammad lu mau ke mana, enggak ada,” tuturnya.
Setelah dirasa cocok, Siti Khadijah kemudian melamar Nabi Muhammad, dan itu tak masalah.
“Setelah dirasa betul dia baik, bener, maka minta bantuan orang-orang besar yang punya kekuatan untuk pertama bertanya (melamar). Enggak masalah perempuan melamar dulu, enggak ada masalah, tapi cari terhormat,” jelas Buya.
Baca Juga: Babak Baru Kasus Pencemaran Nama Baik Menko Marves Luhut Binsar: Berkas Perkara Dinyatakan Lengkap
“Saya kalau punya anak perempuan juga saya akan lamar dulu, karena mungkin laki-laki baik itu mau ngelamar anak saya enggak berani, karena enggak level dan sebagainya. Saya akan meniru Sayidina Umar bin Khattab,” sambung Buya. (*)
Artikel Terkait
Bantu Korban Gempa, Indonesia Kirim 140 Ton Bantuan ke Turki dan Suriah
Bongkar Habis Spesifikasi Infinix Zero 5G yang Baru Rilis dan Diklaim Gahar Tidak Wajar!
Said Didu Sentil Partai Gelora Usung Anis Matta-Fahri Hamzah Maju Jadi Capres-Cawapres 2024: Deklarasi Dagelan
Migrasinya Relawan Ganjar ke Prabowo, Pengamat: Jangan Saling Tunjuk dan Membuka Aib
BRIN Jalani Kerja Sama dengan IBM untuk Mendukung Kemajuan Riset dan Inovasi di Indonesia
Targetkan 45,5 Juta Pelanggan di Tahun 2023, KAI Lakukan Inovasi: Pembaruan Aplikasi Jadi Super Apps