Hukum Qadha Puasa, Perempuan Wajib Tahu Jika Belum Lunasi Hutang Batal Puasa

- Jumat, 24 Februari 2023 | 10:48 WIB
Ilustrasi manfaat puasa Senin Kamis untuk kesehatan (gambar: Pixabay.com)
Ilustrasi manfaat puasa Senin Kamis untuk kesehatan (gambar: Pixabay.com)

HARIANHALUAN.COM - Bagi perempuan yang sudah mengalami masa pubertas akan merasa kesulitan untuk menjalankan ibadah puasa Ramadan secara full 30 hari akibat adanya masa haid.

Tidak hanya karena adanya masa haid pada perempuan, ada beberapa kondisi yang membuat baik perempuan maupun laki-laki tidak bisa menjalankan ibadah puasa Ramadannya secara penuh, seperti lansia yang kondisi fisiknya tidak lagi mumpuni, orang yang sedang sakit, wanita hamil dan menyusui.

Maka dengan kondisi tersebut seseorang tidak bisa menjalankan ibadah puasa Ramadan secara penuh.

Baca Juga: Utang Puasa Ramadhan Belum Dibayar tapi Terlanjur Meninggal, Gimana Aturan Qadha-nya?

Bila hal ini terjadi, maka mereka wajib membayarnya di kemudian hari setelah berakhirnya bulan Ramadhan atau setelah hari raya idul fitri.

Namun bagaimana hukumnya jika seseorang telat mengganti atau qadha puasa hingga Ramadan tiba?
Dilansir harianhaluan.com dari NU Online, berikut rangkuman penjelasan tentang hukum telat mengganti atau qadha puasa hingga Ramadan tiba yang sangat perlu diketahui banyak orang.

1. Hukum tidak membayar qadha Puasa
Utang puasa merupakan sebuah kewajiban yang sangat wajib untuk dipenuhi untuk setiap umat muslim yang tidak bisa menjalankan puasa ramadan secara penuh.

Tentu saja, utang puasa ini wajib diganti atau dibayarkan sebelum memasuki bulan Ramadan di tahun berikutnya.

RamadhNBaca Juga: Tata Cara Membayar Qadha Puasa Ramadhan, Yuk Cicil di Bulan Syaban

Namun, kerap pula terjadi seseorang yang tidak membayarkan atau tidak mengganti puasanya hingga bulan ramadan di tahun berikutnya karena suatu alasan.

Dengan demikian, puasa yang ditinggalkan hingga bulan Ramadan berikutnya tiba, dan dilakukan dengan tanpa alasan yang sah misalnya apatis atau gegabah, maka hukumnya haram atau berdosa.

Lain halnya apabila alasan yang ada diakibatkan lantaran udzur yang menghalanginya seperti sakit, maka hukumnya tidak berdosa.

Baca Juga: Tata Cara Membayar Qadha Puasa Ramadhan, Yuk Cicil di Bulan Syaban

2. Hukum lupa jumlah qadha puasa
Lalu bagaimana jika alasannya ialah lupa jumlah hari puasa yang wajib digantikan? Dalam kondisi demikian, maka disarankan untuk bisa memperkirakan atau menentukan hari yang paling maksimal.

Halaman:

Editor: Mufrod

Sumber: nu.or.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X