HARIANHALUAN.COM - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan bahwa Mabes TNI selaku pihak yang mengoperasionalkan prajurit tidak akan menambah jumlah pasukan dalam operasi pembebasan pilot Susi Air yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Panglima TNI menjelaskan, prajurit TNI yang sudah berada di Papua akan dimaksimalkan.
"Kita hanya mengoptimalkan pasukan yang ada di sana, menggunakan pasukan yang sudah tergelar seperti pengamanan perbatasan dan prajurit TNI yang di BKO-kan kepada Polri," ungkap Panglima TNI dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa, 28 Februari 2023.
Yudo mengatakan bahwa yang dihadapi bukan musuh. Namun, gerombolan yang hidupnya selalu berpindah-pindah.
Menurut Yudo, KKB selalu menjadikan masyarakat sipil sebagai tamengnya. Dia menegaskan akan melakukan cara persuasif untuk mencegah meluasnya eskalasi konflik.
"Tidak mudah mengambil kelompok ini karena mereka berbaur dengan masyarakat. kita akan mengutamakan cara persuasif kita tidak mau masyarakat yang tidak tahu apa-apa menjadi korban" ujar Panglima TNI.
Yudo turut menepis pertanyaan dari media terkait bantuan dari luar negeri baik personel maupun peralatan.
Laksamana TNI Yudo Margono kembali mengatakan bahwa isu itu tidak benar.
"Tidak ada bantuan dari mana-mana. Di lapangan hanya TNI dan Polri, sekarang bagaimana caranya membebaskan sandera dengan selamat" pungkasnya.
Sekadar informasi, Pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Methrtens saat ini masih disandera oleh KKB TPNPB-OPM pimpinan Egianus Kogoya.
Dia telah disandera hampir tiga minggu lamanya, terhitung sejak 7 Februari 2023.***
Artikel Terkait
Bebaskan Pilot Susi Air, Jenderal Bintang Dua: Ada Batas Waktunya, Ada Tindakan Terarah Terukur, Rahasia
Eks Wakapolres Depok Obrak Abrik Markas KKB di Papua, Ini Temuannya
Bebaskan Pilot Susi Air dari KKB, TNI-Polri Masih Ngarep Negosiasi
Mahfud MD Ungkap Batalnya Penyergapan OPM yang Sandera Pilot Susi Air, Ada Permintaan Selandia Baru
Berhasil Kuasai Wilayah Nduga, Tim Gabungan TNI dan Polri Minta KKB Pimpinan Egianus Kagoya Menyerah
BNPT Mulai Kesal, Aksi KKB Bakal Ditindak Tegas, Boy Rafli : Gunakan Pasal Terorisme