Merawat Pikiran Sang Proklamator Bung Hatta

- Rabu, 1 Maret 2023 | 14:06 WIB
Redho Rama
Redho Rama

 

Redho Rama P SIP MIP
Wakil Ketua DPD KNPI Sumbar

Hari ini, pemuda banyak terdistraksi pada arus kepentingan yang semakin hari semakin buram. Arus kepentingan yang membuat kita meniti jalan kelam. Sehingga kita lupa untuk lebih produktif dan melahirkan karya yang memiliki nilai guna.

Persoalan ini dampak dari kealpaan kita menyilau pikiran dan tindakan pemikir bangsa terdahulu. Rasanya sesekali perlu diantara kita mengobati sifat pelupa manusia.

Baca Juga: Digital Forensic Alkom Terungkap, David Bak Punya Firasat Buruk hingga Berupaya Tak Ingin Bertemu Agnes

Seorang tokoh yang patut diulas kembali adalah Mohammad Hatta pahlawan nasional asal Sumatera Barat. Ia terkenal sebagai pemikir yang bisa menyerasikan pikiran dan tindakan.

Kepiawaian Bung Hatta terlihat dari buah karyanya seperti "Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun" serta "Pengantar ke Jalan Ekonomi Sosiologi" dan lainnya. Karya pria kelahiran Bukittinggi 1902 itu, hadir dari hasil nyatanya sebagai praktisi yang memberi sumbangsih pada bangsa.

Buah pikirnya terus hidup dan relevan sampai saat ini, tentang bagaimana membangun pondasi masyarakat dengan ekonomi kerakyatan.

Sekarang, pemikiran Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia itu, masih bisa dibumikan untuk menegakkan sendi-sendi ekonomi kerakyatan.

Lahirnya pemikiran itu diniatkan Hatta untuk membangun semangat gotong royong dengan pondasi koperasi. Koperasi yang nantinya bisa menempa toleransi dan rasa tanggung-jawab bersama.

Baca Juga: Intip Kekayaan Bursok, Anak Buah Sri Mulyani yang Ternyata Utangnya Lebih Besar dari Harta Pribadi

Seperti sebuah kutipanya "Dengan demikian, koperasi bisa mendidik dan memperkuat demokrasi sebagai cita-cita bangsa".

Bersandarkan karya Bung Hatta dan pemikiran para pendahulu lainnya, harusnya bisa jadi kekuatan para pemuda untuk menularkannya dalam tindakan.

Kepergian Pandemi sebisanya dimanfaatkan untuk memiliki nilai guna pemikiran yang menghasilkan karya. Sehingga berdaya dan mandiri secara ekonomi.

Melalui kemandirian ekonomi itulah bisa muncul kolaborasi masing-masing pemuda bersama semangat kolektif, yang berdampak positif pada masyarakat.

Halaman:

Editor: Nova Anggraini

Sumber: rilis

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X