Rekonstruksi Perkara Pembunuhan Berantai Kopi Beracun Wowon Cs Peragakan 55 Adegan, Fakta Sadis Terungkap

HARIANHALUAN.COM - Polisi menggelar rekonstruksi kasus serial killer Wowon Cs atas kasus pembunuhan berantai kopi beracun, Rabu, 1 Maret 2023 kemarin.

Dua orang yang tergabung sebagai Wowon Cs yaitu Duloh dan Dede yang juga turut mengikuti rekonstruksi pembunuhan berantai yang dilakukan di salah satu tempat kejadian perkara (TKP), yakni rumah kontrakan di Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Dilansir HarianHaluan.com dari Okezone, tiga pelaku pembunuhan berantai Wowon asekaligus para saksi yang memiliki hubungan kontak dengan pelaku dilibatkan memperagakan sebanyak 55 adegan dalam rekonstruksi ini.

Baca Juga: Sumatera Barat Diguncang Gempa Magnitudo 5.6, Lokasinya di 36 Km Sebelah Tenggara Wilayah Pesisir Selatan

Salah satu anggota penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang bertugas menjadi narator mengatakan rekonstruksi dilakukan sore hari.

"Ada 55 adegan yang kita rekonstruksikan pada kegiatan sore ini, biar secara cepat akan kita lakukan per adegan," ujar salah satu anggota penyidik, dikutip HarianHaluan.com dari okezone.com Kamis, 2 Maret 2023.

Lokasi kontrakan di Ciketing menjadi tempat pertama pihak penyidik membawa Wowon Cs untuk melakukan reka adegan, dimana para korban dibunuh dengan cara diberi kopi beracun.

Selama melakukan rekonstruksi, terkuak sebuah fakta baru bahwa tersangka Duloh menyuruh Ai Maemunah dan dua anaknya untuk menenggak kopi yang rupanya telah diracik racun dalam satu gelas.

Baca Juga: Kunci Jawaban Al Quran Hadis Kelas 12 Halaman 108 109 Madrasah Aliyah Penilaian Akhir Tahun

Awal mula pembunuhan berantai yakni pada Hari Kamis 12 Januari 2023 tepatnya tengah malam, tersangka Solihin alias Duloh menyeduh kopi kemasan instan sebanyak lima gelas, dan seluruhnya berisi racun.

Usai kopi dibuat, Duloh meminta Dede untuk membangunkan Ai Maemunah dan dua anaknya bernama Ridwan Abdul Muiz dan M Riswandi yang sudah tertidur.

Berhasil dibangunkan, Duloh segera meminta ketiga korban untuk meminum kopi beracun sekali habis dalam satu gelas.

"Solihin alias Duloh menyuruh meminum kopi yang dia buat dan mengatakan kepada korban semua yang sudah mendapatkan kopi agar meminum kopi tersebut langsung sekali minum atau langsung dihabiskan," imbuhnya.

Lalu pada kesempatan itu pula, NA yang merupakan anak berusia lima tahun tiba-tiba terbangun dan mengeluh haus langsung dimanfaatkan Duloh menyuruh Ai Maemunah untuk memberi kopi pada NA.

Agar tidak ketahuan, Duloh juga menyuruh Dede meminum kopi untuk sekedar mengelabui korban.