Kembalinya Romahurmuziy ke Politik Tingkat Tinggi, Temannya Jokowi

HARIANHALUAN.COM - Siapa yang tidak kenal M Romahurmuziy? Politikus muda yang sempat naik daun. Beberapa kali berdampingan 'siku' dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terutama saat menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 lalu.

Kala itu, Rabu 27 Juni 2018, Romy begitu pria ini akrab diajak bertemu secara khusus dengan Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat. Romy sebagai Ketua Umum PPP diberikan suguhan soto ayam, mie ayam, dan telur mata sapi.

Obrolan di antara mereka diakui seputar hal yang ringan. Bahkan Romy menyederhanakan pertemuan yang berlangsung sejak pukul 10.00 WIB hingga 11.30 WIB itu dengan 'healing' belaka.

Baca Juga: Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak RSUD Ciereng Subang, Legislator Minta Kemenkes Periksa Penuh

"Saya hanya sarapan aja menikmati kesejukan Istana Bogor," kata Romy saat dikonfirmasi wartawan seperti dilansir dari merdeka.com, Selasa, 7 Maret 2023.

Beberapa bulan sebelumnya, Jokowi dan Romy juga terlihat akrab. Mereka berada dalam satu pesawat kepresidenan dan kompak menggunakan sarung dalam sebuah kunjungan ke Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, 3 Februari 2018.

Jika dihitung dari berbagai dokumentasi digital, pertemuan mereka secara khusus berdua terbilang sering. Romy menjadi salah satu tokoh penting yang diajak untuk berdiskusi dengan Jokowi.

Baca Juga: Timnas Indonesia Gagal di Piala Asia U-20 2023, Shin Tae Yong: Fisik Adalah Kekurangan Kami

Namun pada Jumat 15 Maret 2019, Romy yang sedang "tinggi-tingginya" mendadak ambruk. Romy terkena operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat sedang sarapan di sebuah restoran di Hotel Bumi Surabaya, Jawa Timur.

Baca Juga: Kocak! Ditanya Pengunjung Soal Singa Kawin di Solo Safari, Gibran: Nanti Pelakunya Akan saya Tegur

Romy sempat membuat drama "pelarian" saat didatangi penyidik KPK. Penyidik mengejar Romy dan akhirnya tertangkap. Romy kemudian diangkut terbang ke Jakarta.

Penampilan Romy terlihat serba gelap setibanya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan. Ia menggunakan topi dan masker dengan berjalan menunduk.

"Dalam perkara ini, diduga RMY (Romahurmuziy) bersama-sama dengan pihak Kementerian Agama RI menerima suap untuk mempengaruhi hasil seleksi jabatan pimpinan tinggi di Kemenag, yaitu Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur," kata Wakil Ketua KPK saat itu Laode M Syarif, Sabtu, 16 Maret 2019.

Uang yang diamankan terkait kasus ini terbilang kecil. Hanya Rp100 jutaan.

Sejak saat itu, Romy yang rajin keliling Indonesia harus meringkuk di dalam tahanan. Jokowi pun ikut angkat bicara.

"Apa pun, Romy adalah kawan kami. Sudah lama dan ikut dalam Koalisi Indonesia Kerja. Kami sangat sedih dan prihatin," kata Jokowi yang saat itu menjadi Calon Presiden di Medan, Sabtu 16 Maret 2019 seperti dikutip Kompas.com.