HARIANHALUAN.COM - Ketika membayangkan sosok yang menarik, seringkali kita membayangkan orang yang bertubuh kurus atau setidaknya tidak gemuk.
Namun, mengapa kita menganggap orang kurus menarik?
Sejarah mencatat bahwa persepsi tentang tubuh ideal wanita telah berubah sejak masa prasejarah hingga abad ke-17.
Pada masa itu, tubuh wanita yang dianggap ideal dan menarik adalah gemuk dan membulat, menyerupai buah pir, serta payudara yang besar.
Baca Juga: Pasien yang Tewas Terjun dari Lantai 3 RSUP M Djamil Padang Ternyata Menderita Gagal Ginjal Stadium 5
Hal ini didasarkan pada persepsi alam sadar tentang kesuburan dan kemudahan dalam melahirkan.
Pada era ‘Gibson Girls’ di tahun 1890-an, persepsi seni dan media membentuk tubuh ideal wanita yang memiliki pinggang kecil, bokong besar, bahu persegi panjang atau terapis, dan leher yang panjang.
Karakteristik ini dikaitkan dengan kesuburan, sensualitas, serta karakteristik feminin, sehingga korset sangat populer di era ini.
Pada era ‘Flappers’ di tahun 1920-an, terjadi perubahan besar dalam persepsi tentang tubuh ideal wanita yang terbawa hingga saat ini.
Pada masa itu, bentuk tubuh yang menarik adalah badan relatif kurus, pinggang ke atas dan ke bawah sejajar atau rata, dan ukuran payudara kecil hingga sedang. Hal ini terjadi sebagai bentuk pembebasan tubuh wanita dari korset.
Perubahan standar tentang tubuh ideal terus-menerus terjadi dari tubuh kurus menjadi proporsional, kemudian kurus, lalu berlekuk, dan sekarang tubuh atletis, namun tetap tampak semampai dan langsing.
Baca Juga: Apakah Pegawai Pajak Tidak Bisa Memiliki Saham di Perusahaan? KPK Sebut Bisa tapi Beresiko
Evolusi dan bukti studi menunjukkan bahwa ciri-ciri fisik tertentu dinilai menarik karena memberikan isyarat visual, pendengaran, dan penciuman, menunjukkan bahwa mereka sehat, memiliki kualitas genetik baik, dan khusus bagi wanita menunjukkan kesuburan.
Mengapa orang kurus itu menarik? Sebenarnya, menurut psikologi evolusioner, serta banyak studi lain, penyebabnya adalah persepsi kita dalam mencari ciri sehat dan kemampuan reproduktif yang baik dari orang yang kita anggap menarik.
Media barat yang terus memunculkan wanita kurus ataupun atletis sebagai hal yang sehat, membuat persepsi umum berubah, bahwa individu yang kurus dan langsing itu sehat, maka dari itu ia cukup baik untuk bereproduksi.
Faktor lainnya adalah mengaitkan tubuh kecil dan kurus dengan awet muda. Hal ini menjadi salah satu penyebab bahwa kita menganggap orang yang kurus menarik, khususnya untuk pria.
Tubuh kurus tidak terlalu disukai oleh banyak wanita. Tubuh lelaki yang tidak gemuk, tidak kurus, dan sedikit berotot memberikan kesan sehat, keperkasaan, dan juga maskulin. Ciri ini memberikan rasa aman serta menunjukkan kemampuan reproduksi yang baik.
Jika disimpulkan, kita menganggap orang kurus menarik karena evolusi kehidupan manusia yang mengubah persepsi kita tentang hal mendasar dalam mencari pasangan, yaitu kesehatan dan kemampuan reproduksi.***
Artikel Terkait
Pasangan Suami Istri Lanjut Usia di Padang Pariaman Ditemukan Tewas Dalam Rumah dengan Kondisi Luka-luka
Tersinggung Saat Menagih Hutang, Seorang Pria di Magelang Aniaya Korban Hingga Tewas
Terjun dari Lantai 3, Seorang Pasien RSUP M Djamil Padang Tewas Bersimbah Darah
Pasien yang Tewas Terjun dari Lantai 3 RSUP M Djamil Padang Ternyata Menderita Gagal Ginjal Stadium 5