HARIANHALUN.COM - Bakteri yang telah dimodifikasi secara genetik telah berhasil direkayasa oleh para peneliti untuk tidak menyebabkan penyakit pada manusia, tetapi memiliki kemampuan untuk memasuki tumor.
Keberhasilan ini dianggap sangat bermanfaat dalam melawan kanker.
Dalam penelitian tersebut, bakteri bertindak seperti tahi lalat yang bisa menginfiltrasi tumor dan kemudian menghasilkan molekul khusus yang dapat memicu sistem kekebalan tubuh untuk menyerang sel kanker.
Baca Juga: Kenali 5 Manfaat Kesehatan yang Tersembunyi dalam Makanan Pedas, Nomor 2 Cegah Risiko Kanker
Dilansir dari IFL Science, bakteri tersebut diuji pada tikus dengan dua pendekatan, yaitu dengan dimasukkan langsung ke dalam tumor dan juga dikirim ke tikus melalui intravena.
Kedua pendekatan ini berhasil menghambat kemampuan tumor, dengan menghentikan sinyal yang mengingatkan sistem kekebalan akan keberadaan mereka.
Seorang peneliti senior sekaligus asisten profesor mikrobiologi dan imunologi di Universitas Columbia, Dr. Nicholas Arpaia, mengungkapkan bahwa mahasiswa pascasarjana miliknya, Thomas.
Baca Juga: Kaum Hawa Harus Tahu, Mengonsumsi Buah Berry Bisa Mencegah Resiko Kanker Payudara
Memiliki gagasan untuk memanfaatkan platform ini untuk mengirimkan protein pemberi sinyal dari sistem kekebalan tubuh yang disebut kemokin.
"Mahasiswa pascasarjana saya, Thomas, memiliki gagasan untuk memanfaatkan platform ini untuk mengirimkan kemokin," ucap peneliti senior sekaligus asisten profesor mikrobiologi dan imunologi di Universitas Columbia Dr. Nicholas Arpaia.
Bakteri tersebut dimodifikasi agar dapat menyertakan versi mutasi dari gen kemokin manusia, yang dapat menarik sel-T "Pembunuh" dan sel dendritik. Hal ini dapat membantu mengoptimalkan respons sel T terhadap antigen yang berasal dari tumor.
Bakteri ini memiliki kemampuan untuk melemahkan trik kotor tumor dan memanggil sel dendritik serta sel T untuk muncul. Sel dendritik dapat memakan tumor dan menghadirkan antigen sel kanker yang dapat dilihat oleh sel T, sehingga sel T menjadi lebih baik dalam melawan tumor.
"Meskipun respons sel T yang spesifik terhadap antigen yang berasal dari tumor telah diprioritaskan, kadang-kadang yang akan terjadi adalah meskipun ada sel T antitumor yang telah diprioritaskan, mereka gagal untuk direkrut ke dalam lingkungan tumor," ujar Dr Arpaia.
Dr. Arpaia menjelaskan bahwa bakteri hanya mengkolonisasi lingkungan tumor, dan hanya mencapai tingkat kuorum yang cukup untuk menginduksi lisis di dalam tumor. Oleh karena itu, bakteri tidak dapat dideteksi di organ sehat lain pada model hewan.
Artikel Terkait
Orang Tua Wajib Tahu! Ini 6 Jenis Kanker Pada Anak Beserta Gelajanya
Waspada! Keseringan Begadang Dapat Menyebabkan Kanker Hati
5 Manfaat Buah Nanas untuk Kesehatan, Salah Satunya Bisa Cegah Kanker
Kaum Hawa Harus Tahu, Mengonsumsi Buah Berry Bisa Mencegah Resiko Kanker Payudara
Kenali 5 Manfaat Kesehatan yang Tersembunyi dalam Makanan Pedas, Nomor 2 Cegah Risiko Kanker