HARIANHALUAN.COM - Menteri Energi Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, mengatakan bahwa negaranya tidak akan menjual minyak kepada negara mana pun yang mencoba membatasi harga minyak yang ditawarkan.
Pangeran Abdulaziz menganggap bahwa menetapkan batas harga pada minyak akan menimbulkan ketidakstabilan pasar, dan Saudi Arabia akan mengurangi produksi minyaknya jika hal tersebut terjadi.
Pangeran Abdulaziz juga menyebut bahwa kelompok produsen minyak OPEC+ telah berhasil membawa kestabilan dan transparansi yang signifikan pada pasar minyak, terutama dibandingkan dengan pasar komoditas lainnya.
Baca Juga: Persiapan Diri jelang Ramadhan Itu Penting, Ini yang Dilakukan Rasulullah SAW
Namun, RUU No Oil Producing and Exporting Cartels bill (NOPEC) yang disebutkan dapat menimbulkan masalah bagi Arab Saudi dan negara-negara OPEC+ lainnya dalam jangka pendek.
RUU NOPEC adalah Undang-Undang kartel minyak yang bisa membuat anggota OPEC+ terbuka untuk dikenai hukum antitrust Amerika.
RUU tersebut telah diusulkan oleh para legislator AS sejak beberapa tahun lalu, dan baru-baru ini dihidupkan kembali oleh sekelompok senator bipartisan di Washington.
Baca Juga: Waspada! Peringatan Dini Cuaca di Sumbar, Jakarta dan Jabar Hari Ini
Pangeran Abdulaziz menyatakan bahwa RUU NOPEC dapat merusak investasi pada kapasitas minyak dan menyebabkan pasokan global menjadi sangat kurang dari permintaan masa depan.
Dampaknya akan dirasakan di seluruh dunia oleh produsen dan konsumen, serta industri minyak itu sendiri.
Arab Saudi telah memulai usaha untuk meningkatkan kapasitas produksinya hingga 13,3 juta barel per hari pada 2027, dengan mengembangkan cadangan dan persediaan darurat.
Baca Juga: Pelaku Pencurian Handphone dengan Modus Beli Rokok di Warung Berhasil Ditangkap Polisi
Menurut Pangeran Abdulaziz, kapasitas dan persediaan darurat tersebut adalah jaring pengaman terakhir bagi pasar minyak menghadapi guncangan potensial.
Namun, dia juga telah memperingatkan bahwa pertumbuhan permintaan global akan melebihi kapasitas cadangan global saat ini, sementara persediaan darurat berada di level terendah dalam sejarah.
Artikel Terkait
Biar Doa Terkabul, Baca Sholawat Nabi, Lengkap dengan Arab, Latin, dan Terjemahannya
Arab Saudi dan Iran Perbaiki Hubungan Diplomatik, Pangeran Faisal: Kesepakatan Dicapai Melalui Mediasi China
Iran dan Arab Saudi Sepakati Perjanjian Damai, Tehran: Ekspektasi Tidak Tinggi
Ternyata Inilah Alasan Tiongkok menjadi Mediator antara Arab Saudi dan Iran
Temui Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Menag Pastikan Penambahan Kuota Haji Khusus Petugas Diberikan