Pengamat Beberkan 3 Alasan Mengapa Perjanjian Damai Iran dan Arab Saudi Berhasil

- Rabu, 15 Maret 2023 | 19:48 WIB
Iran dan Arab Saudi sepakati perjanjian damai, negosiasi dijembatani China. (Reuters)
Iran dan Arab Saudi sepakati perjanjian damai, negosiasi dijembatani China. (Reuters)

HARIANHALUAN.COM - Iran dan Arab Saudi telah mengadakan perjanjian damai yang dijembatani oleh China setelah perseteruan keduanya selama bertahun-tahun.

Perjanjian damai antara Iran dan Arab Saudi ini mengejutkan seluruh dunia dan dinilai menjadi tamparan keras bagi Amerika Serikat (AS) dan Israel.

Baik pihak Iran maupun Arab Saudi, keduanya memuji China yang berhasil menjadi fasilitator perdamaian antara kedua negara Timur Tengah itu.

Baca Juga: 20 Ucapan Selamat Puasa Ramadhan Pakai Bahasa Jawa untuk Kirim Pesan ke Teman Terdekat dan Keluarga

Pengamat konflik dan resolusi dari Doha Institute, Ibrahim Fraihat, berpendapat bahwa ada tiga alasan yang menjadi faktor penyelenggaraan perjanjian damai ini.

Faktor yang pertama terkait dengan pengembangan persenjataan nuklir Iran dengan jumlah produksi Uranium yang mencapai 83 persen melebihi batasan nuklir yang diperbolehkan. Hal ini menyebabkan peningkatan kerjasama militer antara AS dengan Israel yang berkemungkinan ditujukan untuk menyerang Iran.

"Maka dari itu, Iran ingin meredam persaingan dari negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi dan mempersiapkan strategi untuk pengembangan nuklir serta untuk menghadapi potensi ancaman terhadap kedaulatan Iran," ujar Fraihat.

Baca Juga: Coach Shin Siapkan Skuad Andalan, Panggil 6 Pemain di Luar Negeri Pulang dalam Laga FIFA Match Day vs Burundi

Faktor yang kedua adalah masyarakat Arab Saudi yang mulai tidak percaya dengan kinerja administrasi Presiden AS Joe Biden di negara mereka selama dua tahun.

Oleh karena itu, Arab Saudi melakukan kerjasama dengan berbagai pihak lain terkait keamanan negaranya.

"Hal ini terlihat dengan sikap Arab Saudi yang menolak untuk mengambil posisi yang diinginkan AS terkait konflik Ukraina dengan Rusia," terang Fraihat.

Baca Juga: Rabu Sore Perjalanan KRL Kembali Terganggu, Ini Penyebabnya

Terakhir, Fraihat menyoroti bahwa China melihat adanya kesempatan untuk menengahi konflik Iran dan Arab Saudi.

China juga tengah berusaha untuk memperjuangkan kepentingan ekonominya sendiri di wilayah Timur Tengah yang bisa dipenuhi dengan mudah apabila kedua negara itu berdamai.

"Mereka berhasil melakukannya dan membawa keuntungan bagi ketiga belah pihak (Iran, Arab Saudi, dan China)," pungkasnya. ***

Halaman:

Editor: Heldi Satria

Sumber: Al Jazeera

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X