HARIANHALUAN.COM - Iran dan Arab Saudi telah mengadakan perjanjian damai yang dijembatani oleh China setelah perseteruan keduanya selama bertahun-tahun.
Perjanjian damai antara Iran dan Arab Saudi ini mengejutkan seluruh dunia dan dinilai menjadi tamparan keras bagi Amerika Serikat (AS) dan Israel.
Baik pihak Iran maupun Arab Saudi, keduanya memuji China yang berhasil menjadi fasilitator perdamaian antara kedua negara Timur Tengah itu.
Baca Juga: 20 Ucapan Selamat Puasa Ramadhan Pakai Bahasa Jawa untuk Kirim Pesan ke Teman Terdekat dan Keluarga
Pengamat konflik dan resolusi dari Doha Institute, Ibrahim Fraihat, berpendapat bahwa ada tiga alasan yang menjadi faktor penyelenggaraan perjanjian damai ini.
Faktor yang pertama terkait dengan pengembangan persenjataan nuklir Iran dengan jumlah produksi Uranium yang mencapai 83 persen melebihi batasan nuklir yang diperbolehkan. Hal ini menyebabkan peningkatan kerjasama militer antara AS dengan Israel yang berkemungkinan ditujukan untuk menyerang Iran.
"Maka dari itu, Iran ingin meredam persaingan dari negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi dan mempersiapkan strategi untuk pengembangan nuklir serta untuk menghadapi potensi ancaman terhadap kedaulatan Iran," ujar Fraihat.
Faktor yang kedua adalah masyarakat Arab Saudi yang mulai tidak percaya dengan kinerja administrasi Presiden AS Joe Biden di negara mereka selama dua tahun.
Oleh karena itu, Arab Saudi melakukan kerjasama dengan berbagai pihak lain terkait keamanan negaranya.
"Hal ini terlihat dengan sikap Arab Saudi yang menolak untuk mengambil posisi yang diinginkan AS terkait konflik Ukraina dengan Rusia," terang Fraihat.
Baca Juga: Rabu Sore Perjalanan KRL Kembali Terganggu, Ini Penyebabnya
Terakhir, Fraihat menyoroti bahwa China melihat adanya kesempatan untuk menengahi konflik Iran dan Arab Saudi.
China juga tengah berusaha untuk memperjuangkan kepentingan ekonominya sendiri di wilayah Timur Tengah yang bisa dipenuhi dengan mudah apabila kedua negara itu berdamai.
"Mereka berhasil melakukannya dan membawa keuntungan bagi ketiga belah pihak (Iran, Arab Saudi, dan China)," pungkasnya. ***
Artikel Terkait
Pangkalan Militer Iran Dibombardir, Ajaibnya Nggak Ada Korban, Kok Bisa?
Arab Saudi dan Iran Perbaiki Hubungan Diplomatik, Pangeran Faisal: Kesepakatan Dicapai Melalui Mediasi China
Iran dan Arab Saudi Sepakati Perjanjian Damai, Tehran: Ekspektasi Tidak Tinggi
Temui Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Menag Pastikan Penambahan Kuota Haji Khusus Petugas Diberikan
Arab Tidak Akan Jual Minyak Kepada Negara yang Mencoba Membatasi Harga Minyak
Arab Saudi Berharap Dialog Kerjasama dengan Iran Terus Berlanjut