HARIANHALUAN.COM - Baru-baru ini, Wall Street Journal melaporkan bahwa Iran telah sepakat untuk menghentikan pengiriman senjata kepada sekutunya di Yaman, kelompok Houthi.
Hal itu dilakukan sebagai bagian dari kesepakatan untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan Arab Saudi yang diperantarai oleh China.
Tindakan Iran ini diharapkan dapat mempercepat upaya-upaya baru untuk mencapai perdamaian di Yaman karena ini dapat menekan kelompok militan tersebut untuk mencapai kesepakatan guna mengakhiri konflik.
Sebelumnya, gencatan senjata yang disponsori oleh PBB di Yaman pada tahun lalu hanya berlangsung selama enam bulan setelah Houthi menolak panggilan untuk penurunan eskalasi dan perpanjangan gencatan senjata.
Publik Iran membantah bahwa mereka memasok senjata kepada Houthi, tetapi inspektur PBB telah berulang kali melacak pengiriman senjata yang disita kembali ke Iran.
Baca Juga: Southampton vs Tottenham, Preview Laga, Head to Head Prediksi Skor dan Line Up Pemain
Menurut laporan WSJ, setelah upaya mendekatkan diri minggu lalu antara Arab Saudi dan Iran, pejabat dari kedua negara mengatakan bahwa Iran akan meminta Houthi untuk menghentikan serangan terhadap Arab Saudi.
Arab Saudi berharap bahwa Iran akan menghormati embargo senjata PBB yang bertujuan untuk mencegah senjata sampai ke Houthi, dan mengurangi kemampuan kelompok tersebut untuk menyerang Kerajaan Arab dan memperoleh lebih banyak wilayah di Yaman.
Kesepakatan untuk melanjutkan hubungan Saudi-Iran memberikan dorongan kepada prospek kesepakatan di Yaman dalam waktu dekat.
Sementara pendekatan Iran terhadap konflik ini akan menjadi "jenis tes litmus" untuk keberhasilan kesepakatan diplomatik.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jabodetabek Jumat 17 Maret 2023: Kota Bogor dan Depok Hujan Siang Hingga Malam
Hans Grundberg, utusan khusus PBB untuk Yaman, terbang ke Teheran pekan ini untuk membahas dengan pejabat tentang bagaimana mengakhiri perang di Yaman, dan kemudian ke Riyadh.
Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, meyakinkan diplomat PBB bahwa Teheran siap melakukan lebih banyak untuk membantu mengakhiri konflik di Yaman.
Tim Lenderking, utusan khusus AS untuk Yaman, juga bertemu dengan pejabat Arab Saudi dalam upaya memulai kembali pembicaraan perdamaian.
Arab Saudi dan Iran juga sepakat untuk membuka kembali kedutaan dan misi mereka dalam waktu dua bulan, serta menegaskan penghormatan terhadap kedaulatan negara dan tidak mencampuri urusan internal negara.
Baca Juga: Pohon Tumbang Timpa Kabel Listrik dan Hambat Akses Jalan Protokol di Padang
Merekatnya hubungan Saudi-Iran disambut dengan baik oleh komunitas global.
Secara khusus Uni eropa mengatakan bahwa Arab Saudi dan Iran sangat penting untuk keamanan wilayah.
Pemulihan hubungan bilateral kedua negara akan berkontribusi pada stabilisasi wilayah secara keseluruhan.***
Artikel Terkait
Kinerja Terbaik Tahun 2022, Bank Nagari Syariah Cabang Padang Raih Dua Penghargaan dari Kantor Pusat
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Jumat 17 Maret 2023: Kota Bogor dan Depok Hujan Siang Hingga Malam
Pohon Tumbang Timpa Kabel Listrik dan Hambat Akses Jalan Protokol di Padang
Aston Villa vs Bournemouth, Preview Laga, Head to Head Prediksi Skor dan Line Up Pemain
Kisah Almarhum Nomo Koeswoyo Mulai Bermusik: Pertama Kali, Kita Tidak Boleh Sama Bapak
Sudah Dibuka Astranaut 2023, Kompetisi Digital Teknologi untuk Startup dan Mahasiswa, Hadiahnya Ratusan Juta
Life Achievement Indonesian Drama Series Awards 2022, Penghargaan Membanggakan Almarhumah Nani Wijaya
Prakiraan Cuaca Sumbar, Jakarta dan Jabar Hari Ini Jumat 17 Maret 2023, Waspada Hujan Petir
Ternyata 92 Persen Bisnis Indonesia Siap Migrasi Cloud Sepenuhnya dalam 2 Tahun
Southampton vs Tottenham, Preview Laga, Head to Head Prediksi Skor dan Line Up Pemain