HARIANHALUAN.COM- Elektabilitas Puan Maharani sebagai kandidat Capres dari kubu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), hingga saat ini selalu tertinggal jauh dibanding Ganjar Pranowo.
Padahal, Puan Maharani sendiri merupakan kandidat yang diusung dari elit partai. Bahkan anak mantan presiden itu sudah memulai upaya mempromosikan dirinya beberapa tahun kebelakang.
Kurang moncernya Puan Maharani ketimbang Ganjar Pranowo tersebut tentu menjadi tanda tanya. Sebab cucu Soekarno itu, bukanlah pemain baru di kancah perpolitikan Indonesia.
Baca Juga: Dilematis Keberadan Pakaian dan Sepatu Bekas Impor di Pasar Domestik Indonesia
Baca Juga: Cerita Babe Cabita Jual Aset Demi Bayar Pajak: Orang Bayar Pajak Jangan Makin Dipijak Pak
Sebut saja, dia pernah menjadi Menteri pada masa pemerintahan Jokowi di periode pertama, merupakan salah satu petinggi partai PDI-P, dan saat ini menjabat sebagai Ketua DPR RI.
Lantas apa yang membuat elektabiltas Puan Maharani tidak sebagus Ganjar Pranowo dalam kontestasi kandidat Capres di Pemilu 2024 mendatang.
Direktur Eksekutif Politika Research dan Consultant (PRC), Rio Prayogo mengungkapkan alasan kenapa Puan Maharani kurang moncer ketimbang Ganjar Pranowo.
Menurut Rio Prayogo, Puan Maharani yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPR RI jarang sekali terlihat dalam pembicaraan yang menyangkut persoalan masa depan Indonesia.
“Dia sebagai pemimpin di DPR misalnya, tidak banyak mengambil peran terlibat dalam pembicaraan yang membahas tentang narasi-narasi besar kebangsaan,” ucap Rio Prayogo, dikutip harianhaluan.com dari kanal Youtube Total Politik.
Baca Juga: KPK sebut Visi Misi dan Partai Politik Tidak Terlalu Berpangaruh di Pilkada
Baca Juga: Sri Mulyani Rangkap 30 Jabatan Penghasilannya Hanya Satu, Natalius Pigai: Jangan Bodohi se-RI
Minimnya Puan Maharani mengambil peran dalam hal tersebut, menurutnya membuat publik tidak tahu. Padahal, sebetulnya publik membutuhkan dan ingin mengatahui pemikiran-pemikirannya.
Jikapun ada Puan Maharani membicarakan tentang narasi kebangsaan dalam momen tertentu, menurut Rio tim media dari Puan Maharani tidak bekerja dengan baik untuk mensosialisasikannya.
“Secara teknis harus diakui tim media nya kurang agresif dalam menyampaikan apa-apa yang menjadi buah pikiran dari Puan Maharini, sebagai politisi, Ketua DPR, sebagai elite partai PDI-P,” jelasnya.
Artikel Terkait
Ngeri! Dua Orang Ini Disebut Beking Andhi Pramono, Kuat Sekali: Si Dulur Lanang dan Seret Nama Puan Maharani
PBB dan PPP Melakukan Pertemuan Untuk Membahas Koalisi Beserta Dukungan Capres
Terjun ke Politik Chef Arnold Bergabung dengan Perindo, Partai Besutan Hary Tanoesoedibjo
Hasil Survei LSI Denny JA: Partai Berbasis Islam Kurang Laku di Pemilu 2024
Duet Prabowo-Ganjar Sinyal Jagoan Jokowi, Siapa yang Bakal Jadi Cawapres?