Budidaya Lebah Madu Galo-galo Dongkrak Peningkatan Pendapatan Petani Hutan di Sumbar

HARIANHALUAN.COM - Budidaya lebah madu Galo-galo berhasil mendongkrak peningkatan pendapatan petani hutan hingga 11 persen pada tahun 2022 lalu.

Pertanyaan itu diungkapkan Kepala Dinas Kehutanan Sumbar Yozawardi pada penutupan Sekolah Lapang Budidaya lebah madu dan Perbanyakan Koloni di Padang Pariaman, Jumat, 17 Maret 2023.

Yozawardi pun mendukung pernyataan Wagub Sumbar yang optimis provinsi itu bisa menjadi produsen madu trigona atau Galo-galo di Indonesia.

Baca Juga: Jadi Kenangan Indah Bulan Madu, Ini Pesona Pulau Pasumpahan Sumatera Barat yang Bikin Geleng Kepala

Yozawardi menyampaikan berdasarkan rilis BPS, budidaya lebah madu Galo-galo berhasil mendorong peningkatan pendapatan petani hutan hingga 11 persen.

Tak hanya itu, kata Yozawardi, Dinas Kehutanan mencatat dukungan stup lebah madu Galo-Galo yang diserahkan setiap tahunnya juga selalu meningkat. Dimulai dengan penyerahan total bantuan sebanyak 2300 stup di tahun 2021, pada tahun 2022 distribusi bantuan stup lebah madu meningkat hingga 3500 stup.

"Harus kita apresiasi, Bantuan stup dapat terus meningkat karena Kelompok Tani Hutan (KTH) dan perhutanan sosial yang aktif," ujarnya.

Baca Juga: Terbang ke Eropa, Song Joong Ki dan Katy Louise Bulan Madu? Agensi Buka Suara

Salah satu contohnya, dibuktikan KTH Tabek Tanduak, Kabupaten Limapuluh Kota. Asnah, anggota KTH Tabek Tanduak menuturkan, mengawali budidaya dari satu stup lebah madu Galo-galo pada tahun 2019, kini pihaknya sudah berkembang hingga memiliki produk turunan, seperti sabun dari madu, jus madu, dan kapsul bee polen.

"Harapan kami, usaha madu trigona di Sumbar bisa jadi komoditi unggulan dan menjadi produsen madu terdepan di Indonesia," kata Asnah. (ADPSB)