Ngeri! Inilah Fakta Mengenai Proyek Willow, Aktivis Lingkungan Kecam Joe Biden

- Senin, 20 Maret 2023 | 04:45 WIB
Proyek Willow (earthjustice.org)
Proyek Willow (earthjustice.org)


HARIANHALUAN.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan izin untuk melaksanakan sebuah proyek yang dikenal sebagai Willow Project atau Proyek Willow pada Senin, 13 Maret 2023.

Hal itu membuat Biden berada pada jalur yang bertentangan dengan faksi paling kiri dari Partai Demokratnya.

Proyek Willow mendapat kecaman dari kelompok lingkungan yang telah menuduh Presiden Biden mengingkari janji kampanye untuk memerangi perubahan iklim dan mengakhiri pengeboran di lahan publik, dikutip dari New York Post pada, Sabtu (18/3/2023).

Baca Juga: Kejutan, Diplomat Mesir dan Turki Bertemu untuk Memperbaiki Hubungan Negara

Proyek Willow merupakan usaha pengeboran minyak besar-besaran selama puluhan tahun di North Slope Borough (Lereng Utara) Alaska di National Petroleum Reserve Alaska, yang dimiliki oleh pemerintah federal AS.

Pemerintahan Biden juga berada di bawah tekanan politik yang cukup besar untuk meningkatkan produksi energi dalam negeri setelah harga bensin tertinggi dalam sejarah. Meskipun proyek tersebut mendapat beberapa dukungan luas di Alaska, proyek tersebut telah menjadi sasaran kampanye media sosial yang agresif oleh kelompok lingkungan.

Proyek Willow pun banyak dikritik di TikTok. Banyak upaya dari pengguna TikTok yang turut berpartisipasi untuk menghentikan proyek tersebut. Video dengan tagar #StopWillow bahkan telah ditonton hampir 50 juta kali dalam sepekan terakhir.

Sementara itu, beberapa Republikan memuji langkah Joe Biden yang akhirnya melakukan sesuatu untuk mengimbangi kenaikan harga bensin dan mulai membuat AS mandiri energi. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Proyek Willow ini dan mengapa banyak yang menentangnya, berikut ini beberapa fakta mengenai Proyek Willow.

1.ConocoPhillips Sebagai Inisiator Proyek Willow

Di bawah rencana yang diumumkan oleh Departemen Dalam Negeri, ConocoPhillips yang berbasis di Houston, AS diizinkan mengebor di tiga lokasi di Lereng Utara Alaska. Semuanya berjumlah 219 sumur, tetapi agen federal menolak proposal perusahaan untuk dua lokasi lainnya.

ConocoPhillips, yang berusaha mengembangkan sewa minyak dan gas yang dibelinya pada 1990-an, juga harus menyerahkan hak atas sekitar 68.000 hektar di National Petroleum Reserve Alaska.

2. Besaran Proyek Willow Senilai US$ 8 Miliar

Proyek Willow ini senilai US$8 miliar. Proyek ini juga dapat memproduksi hingga 180.000 barel minyak per hari dan menciptakan sebanyak 1.800 pekerjaan selama konstruksi dan 300 pekerjaan jangka panjang, serta menghasilkan royalti dan pendapatan pajak miliaran dolar untuk negara bagian dan pemerintah federal.

3. Emisi Karbon

Mengembangkan dan membakar minyak dari Proyek Willow akan menghasilkan hingga 287 juta metrik ton karbon dioksida selama 30 tahun ke depan pada saat AS sangat perlu beralih dari bahan bakar fosil. Itu sama dengan emisi tahunan dari 76 pembangkit listrik batu bara, sepertiga dari semua pembangkit batu bara di AS. Emisi dari Proyek Willow akan melampaui emisi yang dihindari melalui pencapaian tujuan energi terbarukan pemerintahan Biden di lahan dan perairan publik pada 2030.

Halaman:

Editor: Dodi Caniago

Sumber: youtube.com

Tags

Terkini

X