HARIANHALUAN.COM- Pakar Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Yenti Garnasih memberikan komentar usai pertemuan antara Mahfud MD dengan Sri Mulyani membahas dugaan TPPU di Kemenkeu.
Yenti Garnasih mengatakan bahwa dari apa yang disampaikan oleh Mahfud MD maupun Sri Mulyani pada konpres, Senin, 20 Maret 2023 itu menjadi berbeda dan semakin menimbulkan tanda tanya.
“Saya mendengarkan dari Pak Menko dan Ibu Menteri, tapi sepertinya kok jadi beda ya. Apa yang disampaikan itu beda, justru lebih menimbulkan pertanyaan lagi ya,” ucap Yenti Garnasih, dikutip harianhaluan.com dari kanal Youtube MetroTv, Senin, 20 Maret 2023.
Baca Juga: Adakan Klarifikasi Mengenai Gaya Hidup Istrinya, Sekda Riau Malah Dinilai Menipu?
Menurutnya, klarifikasi antara Mahfud MD dan Sri Mulyani itu menjelaskan bahwa adanya transaksi atau pergerakan keuangan itu adalah transaksi perdagangan, transaksi perusahaan dan lainnya.
Sehingga dari klarifikasi tersebut, secera garis besarnya Rp300 triliun tersebut, terkait dengan dinamika transaksi perekonomian Indonesia dari tahun 2009 hingga 2023.
Pakar TPPU itu mempertanyakan, jika itu terkait dengan transaksi perekonomian Indonesia, kenapa tahun yang diambil itu, adalah tahun 2009 hingga 2023?
“Kenapa pada 8 Maret 2023, disampaikan bahwa 2009 itu ada masalah ini itu, inikan kita juga bingungkan ya, karena 2009 itu tidak ada yang signifikan berkaitan dengan itu,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menyoroti kejadian pada tanggal 7 Maret 2023, dimana PPATK memblokir 40 rekening RAT. Sedangkan pada tanggal 8 Maret 2023, Mahfud MD menyampaik adan 69 pegawai kemenkeu terlibat TPPU.
Baca Juga: Gara-gara Anak Doyan Pamer Fashion-fashion Tingkat Dewa, Kepala Bea Cukai Makassar Dipanggil KPK
Bahkan pada waktu yang sama, Mahfud MD juga menyampaikan bahwa ada pergerakan dan mencurigakan sebesar Rp300 triliun yang melibatkan 480 pegawai kemenkeu.
“Ini juga di oke kan oleh Pak Ivan (Kepala PPATK), bahwa ada nomine dan lain sebagainya, kedalam dan keluar negeri. Nah, ini kan nggak cocok dengan apa yang tadi disampaikan,” sebutnya.
Padahal sebelumnya, Rp300 triliun untuk sebelumnya dikatakan berkaitan dengan 69 orang pegawai kemenkeu, dimana diralat menjadi 480 orang.
Artikel Terkait
Sri Mulyani Rangkap 30 Jabatan Penghasilannya Hanya Satu, Natalius Pigai: Jangan Bodohi se-RI
Hasil Pertemuan Mahfud MD-Sri Mulyani soal Transaksi di Kemenkeu: Bukan Rp300 Triliuan tapi Lebih Besar
Tegaskan Transaksi Mencurigakan Rp300 Triliun di Kemenkeu Bukan Korupsi, Mahfud MD: Tapi TPPU
Penjelasan Sri Mulyani Mengenai Dugaan TPPU Sebesar Rp349 Triliun, Ada Kasus Gayus hingga Perusahaan Emas
Istri Kabareskrim Pose di Pantai, Netizen Malah Fokus Benda Ini: Sudah Lapor PPATK?