HARIANHALUAN.COM - Koalisi perubahan yang terdiri dari NasDem, Demokrat, dan PKS penguung Amies Baswedan, kini kian gencar menjadi sasaran krtik Zulfan Lindan yang baru saja dipecat dari NasDem.
Koalisi Perubahan sudah terbentuk dan sepakat mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024.
Anies jadi figur utama dalam Pilpres tahun 2024. Pengusungan Anies semakin kuat pasca di bentuknya koalisi perubhan Kita ketahui Bersama bahwa status politik Anies Baswedan yang bukan kader parpol manapun.
Akan tetapi Anies Baswedan punya daya pikat yang tinggi untuk dipinang sebagai capres oleh berbagai parpol. Apalagi, Anies disebut-sebut punya tingkat elektabilitas yang tinggi. Penamaan Koalisi perubahan dirasa tidak sesuai dan di pertanyakan
Politisi senior Zulfan Lindan mengkritik capres usungan Koalisi Perubahan Anies Baswedan dalam podcastnya. Dia menyebut Anies tidak akan mampu mengkritisi kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lantaran terlalu lama berada di birokrasi.
Politisi yang baru saja dipecat dari NasDem oleh Surya Paloh tersebut kian gencar mengkritik Anies maupun Koalisi Perubahan yang dimotori Nas Dem.
. dalam podcastnya di akun YouTube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia, awalnya menanyakan kepada Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno terkait persoalan siapa cawapres yang tepat buat Anies. Adi Prayitno lantas menjelaskan persoalan Anies Baswedan bukan hanya pada cawapres, tapi pada narasi perubahan.
“narasinya perubahan, tapi public tak satupun bisa menangkap apa yang disebut perubahan, di berbagai kesempatan sering ngomong, coba sekai-kali Anise tampil ke public bilang ‘sebagai poros perubahan Anies akan mengevaluasi secara total apa yang sudah dilakukan Jokowi selama 2 periode.” Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno dikutip HARIANHALUAN.COM dari Instagram @totalpolitikcom
Adi lalu menjelaskan maksud narasi perubahan jadi kendala untuk Anies selama ini. Dia menyebut pemilih Anies merupakan pembenci Jokowi tapi tidak pernah melihat Anies memihak pada mereka.
Zulfan Linda lantas menanggapi penjelasan Adi Prayitno. Dia menyebut memang tidak mungkin Anies berpikir kritis dengan mengkritik kebijakan Jokowi lantaran terlalu lama di birokrasi.
“ya tapi kan ngga mungkin kalau saya lihat, karena dalam pandangan saya, Anies ini kan kelamaan di birokrasi, dari Menteri Pendidikan diberhentikan, kemudian kita tidak melihat apa Langkah-langkah yang spektakuler.” Zulfan Lindan Politisi Senior dikutip HARIANHALUAN.COM dari Instagram @totalpolitikcom
Dia juga menyebut Anies Baswedan tiba-tiba terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta di 2017. Politik praktis itu lah, kata dia, yang kini menghambat Anies untuk mengkritik Jokowi.
Adi Prayitno pun sependapat dengan Zulfan Lindan. Namun demikian, dia menyebut Anies tidak boleh terus seperti itu jika ingin menang di 2024. ***