HARIANHALUAN.COM - Bersamaan dengan puasa bulan Ramadan 1444 H, ada banyak mitos dan fakta seputar puasa bulan Ramadan yang perlu dipahami oleh umat Islam.
Pada tulisan kali ini, adalah mitos dan fakta yang paling umum dalam masyarakat tentang puasa bulan Ramadan.
Lalu, apa saja mitos dan fakta puasa bulan Ramadan yang paling umum? Simak penjelasannya sampai akhir!
Baca Juga: Lugunya, Appa Jay Kimbab Family Ingin Cicip Bumbu Dapur Buatan Mama Gina yang Masih Mentah
1. Berbukalah dengan yang manis
Memang benar bahwa mengonsumsi makanan yang manis-manis dapat mengembalikan energi dengan cepat.
Namun, konsumsi gula yang disarankan untuk gizi seimbang adalah sebanyak 50 gram. Jika berlebihan, kadar gula darah akan meningkat terlalu cepat sehingga tubuh merasa cepat lapar.
Berbuka yang disarankan untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh yaitu diawali dengan minum air hangat baru kemudian mengonsumsi makanan manis.
Baca Juga: Miris! Ditabrak Pengendara Moge hingga Meninggal, Pelaku Masih Belum Diproses Hukum
Kalaupun mengawali dengan makanan manis saat berbuka puasa, disarankan makanan tersebut juga mengandung serat yang tinggi, contohnya kurma (2-3 butir), pisang, atau alpukat.
2. Berbuka dengan minuman dingin
Setelah menahan dahaga seharian, rasanya akan puas jika berbuka dengan minuman manis yang dingin. Padahal berbuka puasa dengan minuman dingin juga kurang baik bagi kesehatan, lho!
Meminum minuman dingin saat perut kosong dapat membuat lambung kaget dan terasa perih akibat perubahan suhu.
Baca Juga: OTK Baru, Direktur PNP Lantik Wadir Bidang Akademik, Keuangan & Umum serta Kemahasiswaan
Artikel Terkait
Bukan Hanya Makan dan Minum, Beberapa Perkara ini Juga Bisa Membatalkan Puasa, No 5 Khusus untuk Wanita
Bagaimana Hukum Berkumur dan Sikat Gigi saat Puasa, Berikut Penjelasannya
Bertepatan dengan Hari Pertama Puasa, Mesut Ozil Resmi Umumkan Gantung Sepatu Setelah 17 Tahun Berkarir
4 Langkah Mudah Atasi Sembelit Saat Puasa Ramadhan, Nomor 1 Wajib Dilakukan
Klarifikasi Pramono Anung soal Larangan Buka Puasa Bersama: Jangan Undang Pejabat, Masyarakat Bebas Bukber