Ramai Editan Foto Puan Maharani Jadi Pesulap Merah, BEM FH UAD: Tok! Matinya Hati Dewan Penipu Rakyat

HARIANHALUAN.COM - Belum lama ini ramai diperbincangkan postingan akun media sosial BEM UI yang mengedit Puan Maharani berbadan tikus atas kritik terhadap disahkannya UU Ciptaker.

Setelah ramai BEM UI memposting editan Puan Maharani berbadan tikus, muncul editan-editan dari beberapa akun sosial media BEM universitas lain dengan tujuan yang sama.

Kini giliran BEM FISIP UB memuat video editan Puan Maharani jadi pesulap merah bersama dengan kritikan yang disampaikan.

Baca Juga: Gile! Puan Maharani Ternyata Punya 78 Aset Bangunan, Hartanya Nggak Habis 7 Turunan

Dikutip Harianhaluan.com dari Instagram @bemfisipub, postingan berisi kritikan terhadap disahkannya Perppu Ciptaker tersebut diunggah pada tanggal 23 Maret 2023.

Video memperlihatkan Puan Maharani yang awalnya membawa draft Perppu Ciptaker kemudian disulap menjadi UU Ciptaker dalam hitungan detik.

Bersamaan dengan adegan menyulap draft tersebut, Puan Maharani pun berganti penampilan dari yang awalnya berkebaya rapi menjadi pesulap merah.

Baca Juga: Wah Fix Ternyata Megawati Nggak Pernah Suruh Puan Maharani Jadi Presiden, Ini Buktinya

Postingan tersebut merupakan bentuk kritikan yang ingin disampaikan oleh BEM FISIP UB atas disahkannya UU Ciptaker yang terkesan terburu-buru.

“Telah disahkannya Perppu Ciptaker menjadi Undang-Undang (UU) dalam 2 bulan menunjukkan lahirnya pemerintah dalam menipu dan menyurangi rakyat,” tulisanya dalam caption.

Dalam video tersebut juga DPR yang merupakan singkatan dari Dewan Perwakilan Rakyat diplesetkan menjadi Dewan Penipu Rakyat yang disertakan pula pada tagar #TOLAKUUTIPU-TIPU dan tagar #DEWANPENIPURAKYAT.

Selain itu, BEM KM UBB juga menyerukan kritik melalui unggahan video Puan Maharani dan presiden Joko Widodo yang diedit dengan headline ‘Pengkhianat Rakyat Featuring Pengkhianat Konstitusi’.

Dalam captionnya tertulis bentuk protes BEM KM UBB akan kekuasaan oligarki ekonomi dan politik yang makin betah berada di tubuh pemerintah.

“Tinggal menunggu waktu, kekayaan mereka semakin melejit, rakyat kecil hanya bisa menjerit,” lanjutnya.