HARIANHALUAN.COM - Ketua DPR Puan Maharani digambarkan sebagai tikus oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI). Hal ini buntut dari pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker) beberapa waktu lalu.
Lantas apa yang menjadi kesalahan Puan Maharani?
Peneliti dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus menyinggung soal peran Ketua DPR sebagai spokesman atau juru bicara.
Dalam hal ini, Puan Maharani sebagai Ketua DPR gagal menjadi juru bicara yang baik di mata publik.
Lucius mengaitkannya dengan tingkat kepercayaan publik terhadap DPR yang selalu buruk.
"Faktanya kepercayaan publik kepada DPR selalu buruk sehingga bisa dikatakan kerja Pimpinan sebagai jubir atau humas lembaga, gagal merubah image lembaga parlemen," kata Lucius kepada Harianhaluan.com, Jumat, 24 Maret 2023.
Menurut Lucius, sosok pimpinan DPR termasuk Puan Maharani seharusnya mampu berkomunikasi dengan baik di tengah publik. Hal ini bisa menjadi salah satu faktor agar tingkat kepercayaan publik menjadi baik terhadap DPR.
"Kalau mau menilai, mestinya dari seberapa banyak Pimpinan menjelaskan ke publik soal kebijakan yang diputuskan DPR atau soal isu-isu strategis yang menjadi perhatian publik," tegas Lucius.
Sebelumnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga negara. Hasilnya DPR mendapat angka 7 persen dan angka ini paling rendah ketimbang lembaga lainnya.
Artikel Terkait
Puan Maharani Temui Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Bahas Hal Ini!
KPA Soal Perppu Cipta Kerja yang Disahkan Puan Maharani: Flash Sale Sumber-sumber Agraria Indonesia
Gokil, Puan Maharani Koleksi Mobil Jadul dan Klasik Mentereng, Ada yang Warisan Turun Temurun dari Soekarno
Inilah Sederet Kelakuan Puan Maharani Bikin Geleng Geleng Kepala, Pernah Mematikan Suara Rakyat
Usai Puan Berbadan Tikus, Viral Meme Puan Maharani Pesulap Merah dari BEM FISIP UB, Menohok Banget Deh