HARIANHALUAN.COM - Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi kembali melakukan mutasi dan rotasi puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan pemerintahan daerah tersebut, Jumat 24 Maret 2023.
Dalam pelantikan yang dilakukan langsung oleh Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar itu, diketahui sebanyak 38 pejabat pimpinan tinggi pratama, pejabat administrator dan pejabat pengawas mendapatkan posisi baru.
Pada kegiatan yang berlangsung di Aula Balai KOta Bukittinggi itu, Wali Kota Erman Safar mengatakan bahwa rotasi dan mutasi yang dilakukan guna mengisi kekosongan jabatan di sejumlah SKPD.
Baca Juga: Dimajukan Dua Hari! Menhub Sebut Pemerintah Sudah Putuskan Cuti Bersama Lebaran, Berikut Jadwalnya
Ia menambahkan, pejabat-pejabat eselon II yang dilantik merupakan hasil lelang jabataan yang dilakasankan beberapa minggu terakhir.
“Beberapa jabatan di pemerintahan yang kosong, saat ini sudah terisi. Masih ada memang yang kosong dan akan diisi secepatnya.
“Beberapa jabatan di pemerintahan yang kosong, saat ini sudah terisi. Masih ada memang yang kosong dan akan diisi secepatnya," ujarnya.
Baca Juga: Hasil Latihan Bebas Pertama MotoGP Portugal, Alex Marquez Jadi Pembalap Tercepat
Menurutnya, dalam melakukan rotasi di lingkungan Pemko Bukittinggi juga telah melaui berbagai tahap sebagai langkah peremajaan organisasi guna peningkatan kinerja pemerintah.
"Dalam tahapan pergeseran ini, banyak pertimbangan yang dasarnya adalah bagaimana organisasi pemerintahan ini berjalan baik," kata Wali KOta Erman Safar.
Selain itu, dirinya menegaskan bahwa mutasi yang dilakukan bukanlah salah satu langkah politik.
Baca Juga: Tagihan Air Ratusan Masjid dan Musala di Kota Padang Digratiskan
“Malah ini kita lakukan untuk menjaga keseimbangan pemerintahan di tengah masyarakat, pada tahun politik ini,” ucapnya.
Dalam puluhan orang pejabat yang dilantik itu, terdapat 6 orang pejabat eselon dua yang mengisi posisi strategis di lingkungan pemerintahan Kota Bukittinggi.
Artikel Terkait
Pemerintah Kebiri Pakaian Bekas Impor, Pedagang di Bukittinggi: Kami juga Menghidupi UMKM
Sudah Ada Sejak 1985, Ratusan Pedagang Pakaian Bekas Bukittinggi akan Kehilangan Pekerjaan Akibat Permendag
Larangan Perdagangan Baju Bekas Impor Tuai Pro dan Kontra, Ini Curhatan Pedagang Thrifting di Bukittinggi
Benarkah Pakaian Bekas Impor Sumber Jamur dan Penyakit? Ini Kata Pedagang Thrifting di Bukittinggi
Nasip Pedagang Pakaian Bekas di Bukittinggi Diujung Tanduk: Stok Cuma Sampai 2 Minggu ke Depan