HARIANHALUAN.COM - Melalui pelepasan pemberangkatan 257 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang diberangkatkan ke Korea Selatan, dan digabungkan Preliminary Education, Senin, (27/3/2023), kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani kehadiran negara untuk PMI.
"Meski di tengah keterbatasan. Saya terus mendorong jajaran BP2MI agar bekerja cepat. Aktif kreatif dan lahirkan inovasi mengabdi untuk PMI. Membenahi, memperbaiki, mengoreksi, dan memperkuat tata kelola penempatan PMI intens kita lakukan,’’ ujar Benny dalam sambutannya di el-Royal hotel Jakarta Utara.
Sikap konsisten, bekerja total bagi kepentingan PMI, menurut Benny merupakan keniscayaan bagi BP2MI.
Baca Juga: Lepas 249 PMI Ke Korea Selatan, BP2MI Singgung Persoalan Tanggung Jawab dalam Undang-Undang
Dan hasilnya ada peningkatan perbaikan pelayanan terjadi, transformasi besar dilakukan BP2MI. Tak ada lagi perbudakan modern yang dialami PMI.
"Baik itu praktek dzalim yang dilakukan sindikat, maupun aparat negara (termasuk pegawai BP2MI). Sejak saya memimpin BP2MI perlakuan tidak manusiawi kepada PMI tidak boleh lagi terjadi. Warisan dan dosa masa lalu yang menyeret berbagai pihak, tidak boleh dipraktikkan. Kita melakukan perlawan terhadap apa yang dilakukan mafia,’’ kata Benny, yang juga politisi partai Hanura ini.
Juga di hadapan undangan dan juga 1 orang PMI yang akan diberangkatkan ke Jerman, dan 118 calon PMI yang mengikuti acara tersebut Benny mengingatkan agar aparat negara jangan jadi kacung dan antek-antek sindikat.
Baca Juga: Sebarluaskan Informasi Pelindungan PMI, BP2MI Kembali Gelar Roadshow Sosialisasi di Garut
Praktek merugikan PMI adalah penjahat negara.
Korban penempatan ilegal yang kebanyakan dilakukan sindikat mengorbankan para ibu-ibu di negara ini.
"Kalau kita sadar dan membiarkan penempatan ilegal dilakukan, maka kita juga tergolong aparat negara yang bermental kacung. BP2MI selalu mengambil posisi perang terhadap para bandit sindikat. Kalian yang diberangkatkan secara resmi, harus berusaha melakukan testimoni. Bahwa perlakuan negara untuk kalian yang berangkat resmi sangat terasa. Kita harus melakukan propaganda melawan sindikat mafia penempatan tidak resmi ke negara penempatan,’’ tutur Benny tegas.
Tak hanya itu, bentuk penghormatan negara benar-benar ditunjukkan pemerintah. Hal itu terpotret dari sikap Benny yang sangat peduli terhadap PMI.
Benny juga menyentil bahwa segala tahapan yang dilalui calon PMI, terus dimonitorinya.
Artikel Terkait
Perkuat Konsistensi dan Keseriusan Perang Terhadap TPPO, Kepala BP2MI Hadiri Rapat Koordinasi Komnas HAM
Masifnya Pencegahan, BP2MI Selamatkan 34 CPMI