HARIANHALUAN.COM – Penjualan pakaian bekas belum lama ini menjadi viral. Pemerintah bahkan melarang penjualan pakaian bekas sisa ekspor ini.
Viralnya ini, membuat para pedagang pakaian bekas pun merasakan dampak yang sangat signifikan. Bukan hanya penjualannya, tetapi juga saat pembelian pakaian bekas tersebut.
Beberapa bahkan mengaku bila pun ada, harga pakaian bekas tersebut cukuplah mahal. Salah seorang pedagang yang dihubungi HarianHaluan.com mengaku bahwa penjualan pakaian bekas yang dilakukan secara live di beberapa sosial media sangat berdampak.
Baca Juga: Satroni Gudang Pakaian Bekas Impor, Polda Jambi Amankan Barang Bukti dan 3 Penjaga
Baca Juga: Ini Pasal Permendag yang Larang Pakaian Bekas Impor, Tegas dan Jelas
Baca Juga: Fraksi PAN DPR Dukung Pemerintah Terapkan Kebijakan Larangan Impor Pakaian Bekas
"Kalau jual lagi live tiba-tiba ke baned. Sekarang serem kalau mau jualan," ujar pedagang pakaian bekas yang tak mau disebutkan namanya kepada HarianHaluan.com, Selasa (28/3/2023).
"Malam lagi enak live rame, kaya kena shadow baned gitu, ngelag dan nggak bisa pencet apa-apa. View turun langsung nggak naik-naik untung barang sudah sedikit," tambahnya.
Dia juga mengatakan, ketika akan membeli barang cukup sulit karena banyak pedagang besar yang emnahan stok mereka. Penjual tersebut juga menjelaskan jika biasanya mencari di eceran mudah, kini selain sulit harga pun mahal.
Baca Juga: Benarkah Pakaian Bekas Impor Sumber Jamur dan Penyakit? Ini Kata Pedagang Thrifting di Bukittinggi
Bahkan dia mengatakan, pedagang pakaian bekas di Pasar Senen pun masih buka dan berharap penjualan pakaian bekas ini tak lagi diviralkan.
"Jangan diviralin lagi, karena sekarang barang susah. Pendapatan kita juga berkurang," ungkapnya.
Artikel Terkait
Tempat Thrifting Baju Bekas Terbaik yang Bisa Kamu Datangi
Zulhas Musnahkan Baju Bekas Impor Hingga Miliaran Rupiah, Pengusaha: Jangan Sampai Cuma Bakar Saja
Ternyata Ini Alasan Mengapa Baju Bekas Impor Ilegal ke Industri Tekstil, Jokowi: Harus Stop!
Larangan Perdagangan Baju Bekas Impor Tuai Pro dan Kontra, Ini Curhatan Pedagang Thrifting di Bukittinggi