Ben Brahim S. Bahat: Dari Anak Seorang Petani Hingga Jadi Tersangka Korupsi

HARIANHALUAN.COM - Bupati Kapuas yaitu Ben Brahim S. Bahat kini sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi bersama istrinya yaitu Ary Egahni.

Mereka diduga melakukan pemotongan pembayaran sejumlah pegawai aparatur sipil negara (ASN) dan kas umum di lingkungan kerjanya, seakan-akan ASN dan kas memiliki utang kepada bupati.

Hal ini cukup disayangkan mengingat latar belakang sang bupati yang disebut merupakan anak dari seorang petani.

Baca Juga: Gempa M 4,0 Kembali Menimpa Cianjur Rabu 29 Maret 2023

Dikutip Harianhaluan.com dari akun Facebook Sobat Ben Brahim S. Bahat, sang bupati disebut dilahirkan dari keluarga petani yang hidupnya serba pas-pasan.

Ketika ia masih kecil, ia seringkali pergi ke hutan untuk menyadap karet. Hal tersebut dilakukannya pagi-pagi buta sebelum berangkat sekolah.

Sepulang sekolah, ia pun mengambil hasil karet dan membantu orang tuanya untuk bertani.

Setelah lulus SD, ia dengan keberanian dan bermodalkan semangat membuat rakit dari kumpulan bambu beratapkan daun kajang.

Rakit tersebut ia buat bersama kakaknya dengan tujuan untuk melindunginya dari terik matahari dan hujan.

Baca Juga: Bertolak ke Zurich Markas FIFA, Erick Thohir: Piala Dunia U-20 di Indonesia Mimpi Kita Bersama

Ia pun meninggalkan kampung halamannya dengan menggunakan rakit tersebut dan hanya diiringi doa orang tua dan bekal yang seadanya.

Setelah menjalani sepuluh hari perjalanan, ia pun tiba di Palangkaraya yang merupakan ibu kota Kalimantan Tengah.

Keadaan ekonomi yang sulit tersebut tidak membuatnya pantang menyerah untuk melanjutkan pendidikan SLTP dan SLTA, bahkan ia seringkali jadi juara kelas.

Untuk menyambung hidup dan mengejar cita-citanya, ia juga melakukan berbagai pekerjaan seperti mencari dan menjual kayu bakar, menjadi kuli bangunan dan kuli pelabuhan.

Atas kerja kerasnya tersebut, ia pun bisa melanjutkan kuliah dan mendapatkan beasiswa prestasi.