HARIANHALUAN.COM - Keputusan resmi FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 mengundang rasa kecewa sekaligus polemik di tengah-tengah publik.
Sebab keputusan FIFA tersebut dinilai tidak terlepas dari hiruk pikuk penolakan Israel sebagai peserta Piala Dunia U-20. Dimana penolakan tersebut muncul dari berbagai kalangan, yang paling santer dibicarakan adalah penolakan dari Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng) dan Wayan Koster (Gubernur Bali).
Meski secara spesifik FIFA dalam surat resmi tersebut, tidak menyebutkan bahwa alasan penolakan Israel menjadi alasan utama, tetapi lebih kepada situasi terkini.
Baca Juga: Modern dan Estetik, Ini 3 Rekomendasi Tempat Makan Saat Berkunjung Ke Berastagi Sumatera Utara
Kalimat situasi terkini yang diterangkan FIFA di dalam surat pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah tersebut akhirnya menuai pro kontra, ada yang mengatakan penolakan Israel menjadi alasan utama, namun ada juga dari persoalan lain.
Wartawan sepakbola senior, Yesayas mengatakan bahwa sebetulnya PSSI sendiri memiliki setumpuk masalah, sehingga pernyataan Gubernur Bali tersebut menjadi pemicu FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah.
“Sederhananya, PSSI itu sudah banyak membuat kesalahan, misalnya pertama Kanjuruhan, mereka tidak menangani itu secara baik, terutama dari unsur kemanusiaannya,” ucap Yesayas Oktavianus dikutip harianhaluan.com dari kanal YouTube Total Politik, Jumat, 31 Maret 2023.
Berikutnya yang menjadi sorotan Yesayas adalah kejadian kongres PSSI beberapa waktu lalu. Dimana dalam pemilihan Exco PSSI tersebut ada pelanggaran terhadap statuta FIFA maupun PSSI.
Bahkan menurutnya, dalam kongres tersebut terdapat keputusan-keputusan yang ngawur. Seperti kasus Yunus Nusri yang sudah terpilih sebagai wakil ketua umum, lalu mengundurkan dan pimpinan sidang seenaknya memutuskan Zainudin Amali sebagai penggantinya.
Baca Juga: Bibir Kering Saat Puasa, Ini 5 Rekomendasi Lipstik Melembabkan dan Terjangkau
Baca Juga: Tentara Israel Tembakkan Gas Air Mata di Final Piala Palestina, Wanita dan Anak-anak Terluka
“Kan tidak begitu seharusnya, kalau mundur ya kita buka proses lagi untuk pemilihan mengisi posisi Yunus Nusi, kan begitu seharusnya,” jelasnya.
Selain itu, Yesayas mengatakan bahwa dalam proses masuk kongres tersebut juga terdapat kesalahan, dimana kesalahan tersebut melanggar statuta PSSI dan FIFA.
“Sory to say, Pak Erick sendiri tidak memenuhi syarat lima tahun. Syarat yang ditetapkan oleh PSSI. Dan juga Pak Erick adalah orang pemerintahan, tidak boleh dia masuk PSSI,” sebutnya.
Artikel Terkait
Indonesia Terancam Batal jadi Tuan Rumah, Exco PSSI Heran Penolakan Timnas Israel U-20 Baru Ramai Sekarang
Waketum PSSI Zainudin Amali Ungkap Alasan Batal jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Singgung Ganjar dan Koster
Asisten Pelatih Timnas Soal Piala Dunia U20: Saya Tahu Kerja Keras Mereka Tetapi Akhirnya Menjadi Sia-Sia
Ganjar Pranowo Akui Kecewa Piala Dunia U-20 Batal: Ini Bukan Kiamat
Jangan Emosi Ya, Ini Tanggapan Lengkap PDIP Indonesia Batal Tuan Rumah Piala Dunia U20