Uni Eropa Ragukan China Jadi Mediator Perang Ukraina, Ternyata Karena Ini

- Minggu, 2 April 2023 | 00:20 WIB
Perdana Menteri (PM)  Spanyol Pedro Sanchez  meminta  Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Presiden  Ukraina Volodymyr Zelenskyy  untuk berbicara tentang formula perdamaian Kyiv  dalam rangka mengakhiri invasi Rusia. (Al Jazeera)
Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez meminta Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk berbicara tentang formula perdamaian Kyiv dalam rangka mengakhiri invasi Rusia. (Al Jazeera)

HARIANHALUAN.COM - Uni Eropa ternyata masih merasa ragu dengan kemampuan mediasi China.

China disebut oleh Uni Eropa tak dapat menjadi mediator dalam perang di Ukraina.

Hal ini lantaran Uni Eropa menilai China terlalu condong terhadap Rusia.

Baca Juga: Kedapatan Mencuri Hewan Ternak, Dua Pria Tanpa Identitas Tewas Dimassa

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borell bahkan menuding China samakan agresor dan korban.

"China tidak membedakan antara agresor dan korban agresi," ucap Borell.

Borell juga menyatakan bahwa China tak pernah meminta penarikan pasukan Rusia dari Ukraina. Padahal, China seharusnya bisa menggunakan pengaruhnya untuk meningkatkan tekanan menuju perdamaian.

Baca Juga: Ini Dia Snaptik, Aplikasi Download Video TikTok Tanpa Watermark Gratis

Borell menyebut satu-satunya rencana perdamaian yang ada adalah perjanjian yang diajukan Volodymyr Zelensky. Rencana tersebut meminta agar Rusia mau menari pasukannya dan mengembalikan wilayah Ukraina.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez juga meminta agar Xi Jinping berbicara dengan Zelensky.

Desakan ini muncul agar Xi Jinping dapat mempelajari secara langsung formula perdamain Kyiv.

Baca Juga: Sikap Ganjil Ganjar: Sedang Dikorbankan Atau Sedang Di Uji Partanya Sendiri PDI Perjuangan?

China sendiri diketahui telah mengajukan rencana perdamaian dan menyerukan gencatan senjata.

Namun, Borell menyatakan bahwa Uni Eropa tidak akan menerima jika RUsia menempatkan rezim boneka di Ukraina.

Uni Eropa juga tak akan terima apabila Rusia mengerahkan pasukannya ke perbatasan negara anggota seperti Polandia. ***

Halaman:

Editor: Milna Miana

Sumber: YouTube Kompas.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X