Ketika Pamor Ojol Mulai Redup

HARIANHALUAN.COM - Keluhan sejumlah driver ojek online alias Ojol, kian santer terdengar. Itu lantaran penghasilan mereka sejak beberapa tahun kebelakang ini semakin menurun.

Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Indonesia Igun WicaksonoIgun Wicaksono mengungkapkan, awal mula di tahun pertama muncul, profesi Ojol menjadi idaman para pekerja kantoran.

Karena, penghasilan Ojol diklaim bisa mencapai jutaan bahkan hingga puluhan juta setiap bulannya. Berbanding terbalik untuk saat ini, penghasilan mereka justru jauh di bawah Upah Minimun Provinsi (UMP).

Baca Juga: 2 Kali Terdengar Kilang Minyak Pertamina Dumai Meledak, Netizen Sentil Pimpinan dan Bandingkan Budaya Jepang

"Makin kesini semakin menurun karena aplikator menerapkan potongan di luar permintaan yang sangat tinggi," ujar Igun dikutip Minggu, 2 April 2023.

Penurunan pendapatan tersebut membuat para driver memutuskan untuk mencari penghasilan lain, kembali menjadi pegawai kantoran seperti sebelum bergabung menjadi driver Ojol.

"Para Ojol banyak yang beralih profesi untuk mendapatkan penghasilan permanen yang bisa diberikan kepada keluarga, minimal bisa punya penghasilan UMP," ungkap Igun.

Baca Juga: Kreasi Bartega Lukis Bodi Wuling Alves, Ternyata Terinspirasi Ini

Tak heran saat ini bekerja sebagai Ojol tidak lagi dikagumi oleh banyak para pencari kerja, karena tidak bisa dijadikan sumber penghasilan utama memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Penelitian Mahasiswa Doktoral London School Economics (LSE), Muhammad Yorga menjelaskan, fakta yang sama, terjadi penurunan pendapatan driver Ojol sejak tahun 2019 lalu.

"Skema bonus harian yang ditawarkan pada aplikasi sudah tidak menarik, sangat berbeda dengan awal kehasirannya," ungkap Yorga dalam hasil laporannya.

Dalam Laporan surveinya terhadap 1000 driver di Jakarta, sebesar dua pertiga driver menginginkan untuk beralih profesi sebagai pegawai kantoran yang bisa mendapatkan penghasilan yang tetap. (*)