Jasanya Sangat Berarti, Inilah Peranan Dr. Soetomo yang Dikenang sebagai Bagian dari Hari Kebangkitan Nasional

- Sabtu, 20 Mei 2023 | 21:11 WIB
Inilah peranan Dr. Soetomo sehingga terkait dengan Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei
Inilah peranan Dr. Soetomo sehingga terkait dengan Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei



HARIANHALUAN.COM - Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh setiap tanggal 20 Mei.

Salah satu tokoh penting yang berkaitan dengan hari ini adalah Soetomo.

Soetomo bersama tokoh nasional lainnya mempunyai peranan yang penting dalam sejarah.

Tidak hanya bagi masa lalu, jasa mereka patut diingat oleh setiap masyarakat di Hari Kebangkitan Nasional.

Baca Juga: Manfaat Konsumsi Kacang Hijau Menurut Kemenkes: Menurunkan Kolesterol hingga Mencegah Sembelit

Hari Kebangkitan Nasional bukan hanya sekedar untuk diperingati, tapi juga merupakan momen yang berarti bagi Indonesia.

Mendedikasikan satu hari untuk tokoh penting seperti Soetomo adalah keharusan.

Momen pada tanggal 20 Mei adalah momen saat masyarakat Indonesia mulai tumbuh rasa kesadaran nasional secara keseluruhan yang menjadi momen kebangkitan nasional.

Baca Juga: Manfaat Konsumsi Kacang Hijau Menurut Kemenkes: Menurunkan Kolesterol hingga Mencegah Sembelit

Harkitnas, yang merupakan singkatan dari Hari Kebangkitan Nasional, adalah hari dimana kita mengenang jasa para pahlawan yang telah mendirikan Organisasi Budi Utomo pada 1908.

Organisasi ini adalah organisasi pemuda yang didirikan oleh para pelajar School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA).

Soetomo adalah pendiri dari organisasi ini, tapi yang menggagas organisasi ini adalah dr. Wahidin Soedirohoesodo.

Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain dan Skor Liverpool vs Aston Villa, Tiket Champion dan Laga Tribute The Anfield Gang

Biasa disebut juga Dr. Soetomo, ia merupakan seorang dokter yang juga mempunyai cita-cita untuk membela rakyat kecil, ia memiliki nama asli Soebroto dan lahir pada 30 Juli 1888.

Saat bersekolah di STOVIA, ia bertemu dengan dr. Wahidin Soedirohoesodo yang kemudian menjadi pengaruh besar baginya dalam mewujudkan cita-cita bangsa tersebut.

Tokoh lainnya, 3 serangkai, juga menjadi inspirasinya, yaitu Dr. Douwes Dekker, Dr. Tjipto Mangunkoesoemo, dan Suwardi Suryaningrat.

Baca Juga: Mantap! Pelatih Timnas Thailand Puji Sportivitas Rizky Ridho Usai Minta Maaf ke Bench Pasca Kerusuhan

Ia lalu mengetuai Organisasi Budi Utomo yang dibentuknya bersama teman-temannya di STOVIA.

Setelah lulus dari STOVIA, Soetomo lalu diangkat menjadi dokter pemerintahan.

Setelah sempat dipindah-pindah di berbagai kota, Dr. Soetomo lalu melanjutkan lagi pendidikannya di Belanda pada 1919.

Baca Juga: Enggan Bahas Masa depan Granit Xhaka, Arteta Justru Puji Pemain Swiss Ini Sebagai Sosok Dihormati di Arsenal

Di sana, ia bertemu tokoh Perhimpunan Indonesia, seperti Mohammad Hatta.

Pulang dari studinya, ia lalu diminta menjadi guru sekolah dokter NIAS (Nederlandsch Indische Artsen School) di Surabaya.

Sempat merasa mengalami perubahan, Dr. Soetomo keluar dari Organisasi Budi Utomo dan mendirikan perkumpulan lain pada 11 Juli 1924, yaitu Indonesische Studie Club (ISC).

Baca Juga: Inilah Desa Crazy Rich di Sumbar Sekaligus yang Terindah, Gak Disangka Punya Jembatan Gantung Terpanjang Juga

Berbeda dengan Organisasi Budi Utomo, anggota di perkumpulan ini bukan hanya kaum terpelajar dan terbuka untuk bangsa Indonesia.

Dr. Soetomo juga sempat diangkat menjadi ketua PARINDRA yang bertujuan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia masa itu.

Ia pun aktif di bidang jurnalisme dan mendirikan Penyebar Semangat di Surabaya.

Dr. Soetomo meninggal pada 3 Mei 1938 dan dimakamkan di halaman Gedung Nasional Surabaya.***

Editor: Hafed Asad

Sumber: Harkatnegeri.org

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X